Harga Motor Bekas Suzuki Satria FU 150 Turun Drastis, Ini Alasannya

Pasar Motor Bebek Sport Menyusut

Salah satu faktor yang mempengaruhi harga motor bekas adalah permintaan pasar. Semakin tinggi permintaan, semakin tinggi pula harga.

Sebaliknya, semakin rendah permintaan, semakin rendah pula harga. Nah, saat ini pasar motor bebek sport di Indonesia sedang mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

Persaingan dengan motor matic dan sport

Motor matic dan sport saat ini menjadi pilihan utama bagi banyak konsumen, terutama generasi muda. Motor matic dan sport dianggap lebih praktis, nyaman, dan stylish daripada motor bebek sport.

Selain itu, motor matic dan sport juga memiliki varian yang lebih banyak dan terbaru, sehingga lebih menarik minat pembeli.

Perubahan selera konsumen

Konsumen motor bebek sport saat ini cenderung lebih memilih motor yang memiliki desain yang lebih simpel, minimalis, dan klasik. Motor-motor seperti Honda Supra GTR 150, Yamaha MX King 150, dan Kawasaki W175 menjadi favorit bagi mereka yang menyukai gaya retro.

Sedangkan motor-motor seperti Suzuki Satria FU 150, Yamaha Jupiter MX King 150, dan Honda Sonic 150R dianggap terlalu ramai, berlebihan, dan norak.

Peraturan pemerintah

Pemerintah Indonesia telah menerapkan peraturan baru terkait emisi gas buang kendaraan bermotor. Peraturan ini disebut sebagai Euro 4, yang mengharuskan kendaraan bermotor memiliki standar emisi gas buang yang lebih rendah dan ramah lingkungan.

Sayangnya, motor bebek sport saat ini belum memenuhi standar Euro 4, sehingga tidak bisa dijual lagi di pasar baru. Hal ini tentu berdampak pada harga motor bekasnya, yang menjadi lebih murah.

Penawaran Motor Bekas Suzuki Satria FU 150 Melimpah

Faktor lain yang mempengaruhi harga motor bekas adalah penawaran. Semakin banyak penawaran, semakin rendah pula harga. Sebaliknya, semakin sedikit penawaran, semakin tinggi pula harga.

Nah, saat ini penawaran motor bekas Suzuki Satria FU 150 sangat melimpah di pasaran. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:

Produksi yang masif

Suzuki Satria FU 150 adalah motor yang diproduksi secara masif oleh Suzuki Indonesia. Motor ini telah hadir sejak tahun 2004, dan telah mengalami beberapa kali perubahan dan penyegaran.

Hingga saat ini, Suzuki Satria FU 150 masih diproduksi dan dijual di pasar baru. Hal ini membuat motor ini menjadi sangat banyak di pasaran, baik baru maupun bekas.

Pemilik yang beralih

Banyak pemilik Suzuki Satria FU 150 yang memutuskan untuk menjual motor mereka dan beralih ke motor lain. Alasannya bermacam-macam, mulai dari bosan, ingin ganti gaya, butuh uang, hingga takut ketinggalan zaman.

Mereka biasanya menjual motor mereka dengan harga yang relatif murah, agar cepat laku. Hal ini membuat penawaran motor bekas Suzuki Satria FU 150 menjadi semakin banyak dan murah.

Kondisi yang kurang terawat

Suzuki Satria FU 150 adalah motor yang sering digunakan untuk balap liar, modifikasi, dan gaya hidup. Hal ini membuat motor ini rentan mengalami kerusakan, kecelakaan, dan kehilangan.

Banyak pemilik Suzuki Satria FU 150 yang tidak merawat motor mereka dengan baik, sehingga kondisinya menjadi buruk. Motor-motor seperti ini biasanya dijual dengan harga yang sangat murah, karena sulit dicari pembelinya.

Harga Motor Bekas Suzuki Satria FU 150 Terbaru

Berdasarkan data dari situs jual beli online, harga motor bekas Suzuki Satria FU 150 saat ini berkisar antara Rp 9 jutaan hingga Rp 15 jutaan, tergantung dari tahun, kondisi, dan lokasi penjualannya.

Harga ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan harga motor baru Suzuki Satria FU 150, yang mencapai Rp 23 jutaan.

Berikut adalah tabel harga motor bekas Suzuki Satria FU 150 terbaru per Februari 2024:

Tips Membeli Motor Bekas Suzuki Satria FU 150

Jika Anda tertarik untuk membeli motor bekas Suzuki Satria FU 150, ada beberapa tips yang bisa Anda ikuti, antara lain:

Periksa kondisi fisik motor

Anda harus memeriksa kondisi fisik motor secara detail, mulai dari bodi, rangka, mesin, kelistrikan, ban, rem, hingga aksesoris.

Pastikan tidak ada kerusakan, karat, baret, penyok, atau keausan yang signifikan. Jika ada, Anda harus menawar harga yang lebih rendah, atau mencari motor lain yang lebih baik.

Periksa kondisi surat-surat motor

Anda harus memeriksa kondisi surat-surat motor, seperti BPKB, STNK, faktur, dan buku servis. Pastikan surat-surat tersebut asli, lengkap, dan sesuai dengan data motor.

Jika ada yang hilang, palsu, atau tidak cocok, Anda harus berhati-hati, karena bisa jadi motor tersebut bermasalah, seperti hasil curian, bodong, atau sengketa.

Periksa kondisi mesin motor

Anda harus memeriksa kondisi mesin motor, seperti suara, getaran, asap, oli, bensin, dan aki. Pastikan mesin motor berjalan dengan lancar, halus, dan stabil.

Jika ada yang aneh, kasar, atau bermasalah, Anda harus menolak untuk membeli motor tersebut, atau meminta penjual untuk memperbaikinya terlebih dahulu.

Periksa kondisi performa motor

Anda harus memeriksa kondisi performa motor, seperti akselerasi, kecepatan, handling, dan konsumsi bahan bakar. Pastikan motor tersebut memiliki performa yang sesuai dengan spesifikasinya, atau bahkan lebih baik.

Jika ada yang kurang, lemah, atau tidak normal, Anda harus mencari tahu penyebabnya, dan mempertimbangkan untuk membeli motor lain yang lebih bagus.

Periksa kondisi harga motor

Anda harus memeriksa kondisi harga motor, dengan membandingkan harga yang ditawarkan penjual dengan harga pasar. Pastikan harga yang ditawarkan penjual tidak terlalu tinggi, atau bahkan terlalu rendah.

Jika harga terlalu tinggi, Anda harus menawar harga yang lebih wajar, atau mencari penjual lain yang lebih murah. Jika harga terlalu rendah, Anda harus curiga.