Otoinfo.id – Francesco Bagnaia, pembalap Ducati Lenovo, belakangan ini mendapat sorotan karena dianggap terlalu manis untuk menjadi ikon MotoGP. Menurut Alexander Hoffmann, mantan pembalap MotoGP yang kini menjadi pengamat balapan, Bagnaia dinilai kurang memiliki kharisma seperti Valentino Rossi atau ketangguhan seperti Marc Marquez.
Hoffmann berpendapat bahwa meskipun Bagnaia menunjukkan perilaku yang sangat baik dan jarang bersinggungan dengan pembalap lain, ia dianggap kurang memiliki karisma yang diperlukan untuk menjadi pahlawan mutlak di MotoGP. Menurutnya, Bagnaia perlu memiliki karisma Valentino Rossi, ketangguhan Marc Marquez, atau semangat Marco Simoncelli untuk diakui sebagai salah satu bintang terhebat di MotoGP.
“Dia terlalu manis untuk olahraga ini. Untuk dianggap sebagai pahlawan mutlak, dia membutuhkan karisma Valentino Rossi, Marco Simoncelli, atau ketangguhan Marc, tapi dia tidak memilikinya,” kata Hoffmann seperti dilansir dari Motosan pada Minggu (25/8/2024).
Meskipun demikian, Hoffmann mengakui bahwa Bagnaia tetap salah satu pembalap terbaik di MotoGP. Dia percaya bahwa meskipun Bagnaia cenderung menunjukkan kesabaran, ia juga memiliki sisi agresif dan bisa meledak saat diperlukan. “Dia adalah salah satu pembalap paling ‘berpendidikan’. Anda secara tidak sadar memperhitungkan hal itu dan bertanya-tanya apakah dia tidak sebaik itu dan hanya sering menang karena motornya. Pecco benar-benar setara dengan pemain hebat sejati,” jelas Hoffmann.
Bagnaia memang telah menunjukkan kemampuannya sebagai pembalap dominan di MotoGP. Setelah menjadi runner-up pada musim 2021, ia berhasil meraih gelar juara dua kali berturut-turut pada musim 2022 dan 2023. Di MotoGP 2024, Bagnaia terus menunjukkan dominasinya dengan tujuh kemenangan dari 11 seri yang telah digelar. Meskipun mendapat perlawanan ketat dari Jorge Martin, Bagnaia masih memimpin klasemen dengan keunggulan lima poin.
Dengan torehan 25 podium pertama, Bagnaia kini berada di daftar 10 pembalap dengan kemenangan terbanyak di kelas utama Grand Prix motor, sejajar dengan Kevin Schwantz. Ia juga menjadi pembalap Ducati dengan kemenangan terbanyak di MotoGP, melampaui catatan Casey Stoner. Prestasi-prestasi tersebut menunjukkan bahwa MotoGP kini memasuki era Francesco Bagnaia, yang menjadi salah satu pembalap terbaik yang pernah berlaga di ajang balap motor paling bergengsi di dunia ini.