Otoinfo.id – Cedera mengerikan yang dialami Jorge Martin di seri pembuka MotoGP Qatar 2025 menjadi titik refleksi mendalam bagi banyak pembalap, termasuk Miguel Oliveira. Rider asal Portugal itu kini mengambil pendekatan lebih hati-hati usai mengalami cedera bahu di MotoGP Argentina dan menepi dari tiga seri penting.
Crash Jorge Martin Jadi Alarm Bahaya
Insiden Cedera di sirkuit Lusail tak hanya membuat Jorge Martin absen panjang karena 11 patah tulang rusuk dan pneumotoraks, tapi juga menyadarkan para pembalap akan pentingnya pemulihan penuh. Oliveira mengaku insiden tersebut membuatnya berpikir ulang tentang rencana comeback cepat.
“Saya sempat berpikir untuk kembali lebih awal di Jerez, tapi kondisi fisik belum memungkinkan. Kejadian Martin membuat saya lebih berhati-hati di Le Mans,” kata Oliveira.
Proses Pemulihan Tak Boleh Dilewati
Oliveira: “Jangan Paksakan Diri Setelah Cedera”
Belajar dari pengalaman sendiri, Oliveira mengingatkan pentingnya mematuhi tahapan pemulihan. Baginya, memaksakan diri hanya akan memperburuk cedera dan menambah risiko jangka panjang.
“Setiap tahap pemulihan harus dijalani. Jika tidak, masalah fisik akan terus menghantui saat balapan,” ujar Oliveira yang kini berusia 29 tahun.
Baca Juga: Peta Panas Pasar Pembalap MotoGP 2026: Jorge Martin Jadi Pusat Spekulasi
Comeback di Le Mans: Nyaris Gemilang, Tapi Terjatuh
Hasil Sprint Biasa, Tapi Race Utama Tunjukkan Potensi
Di Le Mans, Oliveira kembali ke lintasan dengan semangat baru. Walau hanya finis ke-20 di Sprint, penampilannya di race utama sangat menjanjikan. Start dengan ban basah membuatnya sempat berada di posisi kedua. Sayangnya, ia terjatuh di tikungan terakhir lap ke-19 karena lintasan yang licin.
“Saya tidak sadar sedang di posisi kedua sampai Marc Marquez menyalip saya. Tapi lintasan sangat licin, dan gripnya nyaris tidak ada,” ujarnya.
Petualangan Baru Bersama Pramac Yamaha
Awal Baru dan Rasa Optimis Tinggi
Setelah meninggalkan Aprilia dan KTM, Oliveira kini memulai babak baru bersama tim Pramac Yamaha. Ia mengaku langsung merasakan profesionalisme tim dan semangat untuk bangkit.
“Sejak tes pertama di Barcelona, saya merasakan struktur dan manajemen tim ini sangat solid. Ini tim yang tahu bagaimana membangun fondasi kemenangan,” ungkapnya.
Meskipun motor Yamaha 2025 masih belum sepenuhnya kompetitif, Oliveira yakin proyek ini akan membuahkan hasil ke depan.
Target Realistis di Silverstone
Ingin Lebih Nyaman dan Percaya Diri
Menjelang seri ketujuh di Silverstone, Oliveira memilih target realistis: semakin nyaman dengan motornya dan percaya pada proses. Tidak ada ambisi besar, hanya progres bertahap yang menjadi fokus.
“Saya ingin merasa nyaman dan percaya diri lagi. Itu kunci sebelum mengejar hasil besar,” pungkasnya.
Kecelakaan Jorge Martin menjadi pengingat keras tentang pentingnya keselamatan dan pemulihan bagi pembalap MotoGP. Miguel Oliveira memilih belajar dari pengalaman tersebut. Kini, dengan pendekatan lebih matang dan dukungan penuh dari Pramac Yamaha, ia siap menatap masa depan dengan semangat baru. Silverstone akan jadi babak berikutnya dalam kisah comeback rider asal Portugal ini.
More Stories
Cargloss Siap Lindungi Para Rider di YEC Seri 2 Sambas! Helm Gaya Ekstrem untuk Jalur Ekstrem!
HTEQ Siap Guncang YEC Seri 2 Sambas! Sparepart Tangguh Biar Motor Makin Gasspol!
Booth YUASA Siap Kasih Kejutan Seru di YEC Seri 2 Sambas! Energi Baru Buat Kamu yang Datang!