OtoInfo.id – Mengendarai mobil matic memang memberikan kenyamanan lebih dibanding mobil manual. Pengemudi hanya perlu mengendalikan dua pedal gas dan rem tanpa harus repot mengoperasikan kopling atau memindah gigi secara manual. Tapi justru karena terasa mudah, banyak pengemudi yang tak sadar melakukan kebiasaan buruk yang bisa merusak transmisi otomatis secara perlahan.
Menurut Wahono, seorang teknisi senior otomotif, kerusakan transmisi matic seringkali bukan disebabkan oleh usia pakai, melainkan oleh kebiasaan pengguna yang salah kaprah.
1. Pindah Tuas Transmisi Tanpa Menginjak Rem
Salah satu kesalahan paling umum adalah langsung memindahkan tuas transmisi ke posisi “D” atau “R” tanpa terlebih dulu menginjak rem. Akibatnya? Terjadi hentakan keras atau “jedug” yang bisa merusak sistem transmisi.
“Kalau masuk gigi tanpa direm, itu kan jedug. Direm dulu, baru masuk gigi, lepas perlahan, pasti lebih halus,” jelas Wahono.
Kebiasaan ini sering terjadi saat mobil baru dinyalakan atau ketika ingin parkir mundur.
2. Salah Posisi Tuas Saat Lampu Merah
Lampu merah bukan hanya momen menunggu giliran jalan, tapi juga waktu penting menjaga kondisi transmisi. Sayangnya, banyak pengemudi membiarkan tuas tetap di posisi “D” sambil menahan rem.
Padahal, sebaiknya pindahkan ke posisi Netral (N) agar transmisi tidak terus bekerja.
“Kalau kita nggak konsen nginjek rem agak lengang, mobil bisa jalan sendiri dan nabrak. Komponen dalam transmisi juga tetap bekerja kalau tetap di D,” lanjut Wahono.
Baca Juga: Touring Jarak Jauh? Cek 7 Komponen Motor Ini Sebelum Dipakai Lagi, Nomor 4 Sering Diabaikan!
3. Macet Parah? Jangan Pakai D Terus
Situasi lalu lintas macet panjang juga perlu diantisipasi dengan benar. Sama seperti saat lampu merah, tuas transmisi sebaiknya berada di N, bukan terus di D sambil menahan rem.
Ini bukan cuma soal kenyamanan, tapi juga soal memperpanjang umur transmisi mobil kamu.
4. Akselerasi Mendadak, Bahaya Tersembunyi!
Mungkin kamu pernah tergoda menekan pedal gas lebih dalam saat terburu-buru. Tapi tahukah kamu? Akselerasi mendadak bisa memberikan beban besar pada transmisi otomatis dan mempercepat keausan komponennya.
Hindari gaya berkendara agresif jika ingin mobil matic kamu tetap awet.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Cara Benar Menyiapkan Ban Cadangan agar Mudik Tetap Aman
5. Lupa Ganti Oli Transmisi
Selain oli mesin, mobil matic juga punya oli transmisi yang wajib diganti secara berkala. Umumnya, penggantian dilakukan setiap 20.000–40.000 km tergantung jenis mobil dan rekomendasi pabrikan.
Ganti oli tepat waktu adalah langkah sederhana tapi sangat penting untuk menjaga transmisi tetap sehat.
Mobil matic memang memudahkan pengemudi, tapi tetap perlu diperlakukan dengan benar. Hindari kebiasaan kecil yang bisa merusak transmisi seperti tidak menginjak rem saat pindah gigi, salah posisi tuas saat berhenti, hingga ngebut mendadak. Perawatan rutin dan kebiasaan berkendara yang tepat adalah kunci mobil matic tetap awet dan nyaman digunakan.
More Stories
Modif Lampu Mobil Biar Keren dan Aman? Ini 4 Tips Wajib Biar Gak Kena Tilang!
Kaca Mobil Sering Berembun Padahal AC Nyala? Ini 4 Tanda AC Harus Segera Dicek!
Teknologi Sudah Canggih, Tapi Apakah Motor Injeksi Masih Perlu Dipanaskan