Otoinfo.id

Portal Informasi Otomotif Indonesia

Kalista Beberkan Harga Bus Listrik Bekasi–Yogyakarta, Ternyata Tembus di Atas Rp 3,5 Miliar

Kalista Beberkan Harga Bus Listrik Bekasi–Yogyakarta, Ternyata Tembus di Atas Rp 3,5 Miliar

Kalista Beberkan Harga Bus Listrik Bekasi–Yogyakarta, Ternyata Tembus di Atas Rp 3,5 Miliar

Otoinfo.id – Transformasi transportasi umum menuju kendaraan ramah lingkungan terus berlanjut. Salah satu yang menjadi pusat perhatian adalah uji coba bus listrik AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) yang dilakukan oleh PO Sumber Alam bersama Kalista Group. Bus listrik yang digunakan adalah Higer asal Tiongkok dengan trayek Bekasi–Yogyakarta sejauh 541 km.

Meski uji coba masih berlangsung hingga 31 Oktober 2025, topik mengenai harga bus listrik langsung mencuri perhatian. Publik penasaran, berapa harga unit armada yang digunakan dalam proyek percontohan ini.

Harga Bus Listrik Higer di Atas Rp 3,5 Miliar

General Manager Business Development Kalista Group, Rono Purnomo Yunarto, menyebut harga bus listrik saat ini memang masih tinggi.

Kalau bicara harga, ini masih di atas Rp 3,5 miliar. Masih di atas sekitar segitu,” ungkap Rono dalam keterangannya di Purworejo, Jawa Tengah, Jumat (15/8/2025).

Dengan nilai tersebut, harga bus listrik jelas lebih mahal dibandingkan bus bermesin diesel yang umumnya berkisar Rp 2–2,5 miliar per unit. Perbedaan ini menjadi salah satu tantangan dalam adopsi massal bus listrik di Indonesia.

Baca Juga:  Honda Phantom TA200: Motor Cruiser Langka yang Masih Dicari Pecinta Motor

Efisiensi Jangka Panjang: TCO Jadi Pertimbangan

Meski harga awal atau capital expenditure (Capex) lebih besar, Rono menegaskan bahwa total cost of ownership (TCO) justru bisa lebih rendah dibanding bus konvensional.

Baca Juga: PO Sumber Alam Masih Kaji Bus Listrik AKAP, Uji Coba Lanjut hingga Oktober 2025

Faktor Efisiensi Bus Listrik:

  • Biaya bahan bakar: listrik jauh lebih murah dibanding solar
  • Perawatan: komponen mesin lebih sedikit sehingga maintenance lebih ringan
  • Spare parts: risiko kerusakan mekanik lebih kecil dalam jangka panjang
Baca Juga:  Uji Coba Bus Listrik Bekasi–Yogyakarta: Biaya Cuma Segini, Lebih Hemat dari Solar!

Kalau bicara long term, ini akan lebih efisien. Baik itu dari sisi bahan bakar, spare parts, hingga mekanik,” tambah Rono.

Perbandingan dengan Bus Diesel

Jika dibandingkan dengan bus diesel, memang biaya awal bus listrik lebih tinggi. Namun, dalam periode operasional jangka panjang, biaya pengeluaran bisa ditekan secara signifikan.

Sebagai contoh:

  • Bus diesel membutuhkan biaya solar yang fluktuatif dan perawatan intensif mesin.
  • Bus listrik hanya perlu pengisian daya yang bisa diintegrasikan dengan waktu istirahat, serta tidak membutuhkan penggantian spare part kompleks seperti mesin konvensional.

Tantangan dan Harapan

Meski memiliki potensi efisiensi jangka panjang, beberapa tantangan tetap harus dihadapi:

  • Harga unit masih mahal dibanding bus diesel
  • Keterbatasan infrastruktur charging di jalur antar kota
  • Okupansi penumpang masih rendah selama tahap uji coba
Baca Juga:  Apakah Anda Siap untuk Membeli Toyota Raize dengan Harga Diskon Besar?

Namun, langkah PO Sumber Alam bersama Kalista Group ini bisa menjadi tonggak awal transformasi transportasi umum jarak jauh di Indonesia menuju energi bersih dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Tabungan Rp 4 Jutaan Bisa Melayang, Pemilik Serena C26 Harus Waspadai Masalah Ini

Harga bus listrik Bekasi–Yogyakarta yang menembus di atas Rp 3,5 miliar memang terlihat tinggi. Namun, jika dihitung dari sisi efisiensi jangka panjang, kendaraan ini berpotensi lebih hemat biaya operasional dibanding bus diesel.

Kalista Group optimis, semakin banyak data uji coba dan dukungan infrastruktur, maka bus listrik bisa menjadi solusi masa depan transportasi AKAP di Indonesia.

About The Author

Copyright © All rights reserved. | EnterNews by AF themes.