Otoinfo.id – Ajang balap motor nasional paling bergengsi, Kejurnas Sport MRS Seri-4, akan kembali digelar akhir pekan ini di sirkuit kelas dunia, Mandalika. Namun, sorotan bukan hanya tertuju pada duel antar pembalap, melainkan juga pada regulasi teknis khususnya di kelas NS155 yang mengalami penyesuaian signifikan.
RPM Disetarakan Jadi 13.800: Game Changer di Kelas NS155
Setelah sebelumnya RPM dibatasi di angka 14.500, kini melalui adendum terbaru, batas putaran mesin untuk kelas NS155 resmi diturunkan dan disamaratakan menjadi 13.800 RPM. Langkah ini tidak hanya berlaku untuk satu pabrikan, tetapi merata untuk Yamaha, Honda, hingga Suzuki.
Tujuan Penyetaraan RPM: Efisiensi atau Strategi Persaingan?
Secara teori, RPM yang lebih rendah berpotensi meningkatkan durabilitas mesin. Di sisi lain, pembatasan ini menjadi tantangan tersendiri bagi para tuner dan mekanik, yang harus meracik ulang strategi power delivery agar tetap kompetitif di sirkuit dengan karakter cepat seperti Mandalika.
“RPM 13.800 itu ibarat pisau bermata dua. Mesin lebih awet, tapi performa bisa ‘datar’ kalau salah racik,” ujar salah satu engine builder senior.
Bobot Minimum Tak Berubah, Pabrikan Tetap Waspada
Sementara soal bobot minimum, tidak ada perubahan berarti dari Adendum Seri-3 lalu. Yamaha masih harus bermain dengan total 173 kg (motor + pembalap + BBM), sementara Honda dan Suzuki di angka 172 kg.
Perbedaan 1 Kg, Sekadar Angka atau Penentu Kemenangan?
Meski terlihat kecil, 1 kg di dunia balap bisa berdampak besar terutama pada power-to-weight ratio dan akselerasi keluar tikungan. Dengan RPM diturunkan, efisiensi bobot bisa jadi salah satu senjata utama untuk mengunci keunggulan.
Analisis: Tim Harus Putar Otak, Bukan Hanya Andalkan Power
Penyesuaian regulasi ini menandakan bahwa kompetisi bukan lagi sekadar adu kencang, tapi juga adu kecermatan teknis dan adaptasi strategi. Dengan RPM lebih rendah, power maksimal tidak bisa lagi hanya bergantung pada “putaran atas”.
Tim kini perlu lebih fokus pada:
- Mid-range torque (tenaga menengah)
- Setup giring dan final gear yang lebih adaptif
- Manajemen suhu mesin di sirkuit panas seperti Mandalika
NS155 Kini Jadi Arena Uji Otak, Bukan Cuma Otot
Dengan RPM sudah setara dan bobot tetap mengacu ke regulasi sebelumnya, kelas NS155 di Kejurnas Sport MRS Seri-4 benar-benar menjadi panggung uji strategi. Siapa yang mampu menyiasati pembatasan teknis ini dengan jitu, bisa menjadi kuda hitam di Mandalika.
More Stories
Inilah Alasan Kenapa Yamaha M1 V4 Tidak Dipakai Quartararo atau Rins di Sisa Musim 2025?
Casytha Manahadap Dragbike Rookie 2025 Siap Panaskan Purwodadi, Catat Tanggalnya!
Line Up Gahar! Tim Payakumbuh ini Akan All Out di Event LFN HP969, Pembalapnya?