Otoinfo – Saat ini, sebagian besar produsen sepeda motor telah beralih ke sistem injeksi, menggantikan sistem karburator yang perlahan mulai ditinggalkan setiap tahunnya. Perubahan ini memiliki alasan kuat, karena sistem injeksi adalah bentuk terbaru dari teknologi mesin yang memberikan keuntungan signifikan. Mesin dengan sistem injeksi dapat lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar karena bahan bakarnya disesuaikan dengan kondisi dan beban kendaraan. Selain itu, pembakaran yang lebih efisien dan output mesin yang lebih tinggi membuatnya lebih ramah lingkungan.
Saat ini, sepeda motor dengan sistem injeksi telah mengalami perkembangan di berbagai aspek, termasuk penambahan berbagai sensor yang membantu dalam proses berkendara dan pemeliharaan. Salah satu sensor yang penting adalah sensor ECT (Engine Coolant Temperature) dan EOT (Engine Oil Temperature) yang membantu memonitor suhu mesin dan oli. Mari kita bahas lebih lanjut tentang fungsi dan gejala kerusakan dari kedua sensor ini.
Sensor ECT (Engine Coolant Temperature)
Sensor ECT berfungsi untuk mengukur suhu pendingin mesin, yaitu cairan pendingin (coolant) yang mengalir melalui mesin. Sensor ini penting karena membantu mencegah mesin dari overheating atau kepanasan berlebihan. Ketika mesin mencapai suhu yang terlalu tinggi, sensor ECT akan mendeteksinya dan memberikan informasi ke sistem ECU (Engine Control Unit) agar tindakan pendinginan dapat diambil.
Gejala Kerusakan Sensor ECT
Penting untuk memastikan sensor ECT berfungsi dengan baik untuk melindungi mesin dan Anda sebagai pengguna. Beberapa gejala kerusakan sensor ECT yang perlu diperhatikan adalah:
1. Lampu Check Engine Menyala: Jika lampu check engine di dashboard sepeda motor Anda menyala secara terus-menerus, hal ini bisa menjadi indikasi bahwa ada komponen yang rusak, termasuk sensor ECT.
2. Asap Hitam dari Knalpot: Sensor ECT mengatur sinyal suhu, dan jika sensor ini rusak, sepeda motor Anda mungkin akan salah mencampur bahan bakar dan menggunakan bahan bakar secara berlebihan, menghasilkan asap hitam dari knalpot.
3. Pengurangan Jarak Tempuh: Jika Anda merasa bahwa sepeda motor Anda perlu lebih banyak bahan bakar untuk mencapai jarak tempuh yang sama, sensor ECT mungkin mengalami kerusakan.
Sensor EOT (Engine Oil Temperature)
Sensor EOT bertugas untuk mengukur suhu oli mesin. Ketika suhu oli meningkat, sensor EOT akan memberikan sinyal ke ECU dan dapat mengakibatkan indikator MIL (Malfunction Indicator Lamp) di dashboard menyala.
Gejala Kerusakan Sensor EOT
Selain lampu indikator MIL yang menyala, ada beberapa tanda lain yang dapat mengindikasikan kerusakan sensor EOT:
1. Kesulitan Mesin saat Dingin: Sensor EOT dapat mempengaruhi kinerja mesin saat suhu dingin. Sebagai akibatnya, mesin mungkin sulit untuk dinyalakan saat cuaca dingin, tetapi akan berfungsi dengan normal saat suhu mesin naik.
2. Asap Hitam dari Knalpot: Sepeda motor mungkin menghasilkan asap hitam dari knalpot jika sensor EOT rusak.
3. Mesin Tidak Stabil saat Idle: Sensor EOT yang rusak dapat menyebabkan mesin tidak stabil saat berada dalam keadaan idle atau langsam. Namun, mesin mungkin kembali normal saat pin soket sensor EOT dilepas.
Sepeda Motor Injeksi Yamaha
Yamaha telah lama dikenal sebagai salah satu produsen sepeda motor injeksi terkemuka yang menjamin kualitas sensor ECT dan EOT pada sepeda motor mereka. Yamaha menawarkan berbagai pilihan sepeda motor injeksi, termasuk sepeda motor sport seperti MT25, R15, dan Vixion. Bagi yang lebih suka sepeda motor matic, Yamaha menyediakan pilihan seperti Aerox 155, NMAX, dan XMAX 250.
Sebagai pemilik sepeda motor injeksi, memahami fungsi dan gejala kerusakan sensor ECT dan EOT sangat penting untuk menjaga kinerja sepeda motor Anda. Pastikan untuk memeriksa sensor-sensor ini secara berkala dan melakukan perbaikan jika diperlukan. Otoinfo
More Stories
Astra UD Trucks Gandeng Patra Logistik di GIIAS 2025, Perkuat Armada BBM Nasional Lewat MoU Strategis
Jaecoo J7 SHS Resmi Diserahkan ke Konsumen Pertama di GIIAS 2025, Responsnya Mengejutkan!
Suzuki e Vitara Resmi Hadir di GIIAS 2025, Tawarkan Pilihan FWD & 4WD, Baterai hingga 61 kWh!