Otoinfo – Apple dan Facebook adalah dua raksasa teknologi yang selalu bersaing dalam berbagai bidang, termasuk dalam pengembangan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR).
Kedua perusahaan ini memiliki visi dan strategi yang berbeda dalam menciptakan pengalaman imersif bagi pengguna. Apple mengandalkan perangkat keras yang canggih dan elegan, sementara Facebook lebih fokus pada perangkat lunak dan platform sosial.
Salah satu produk yang menjadi sorotan dalam persaingan ini adalah Apple Vision Pro, sebuah headset AR/VR yang dikabarkan akan diluncurkan oleh Apple pada tahun 2024.
Apple Vision Pro diklaim sebagai headset AR/VR terbaik yang pernah ada, dengan fitur-fitur seperti layar retina, kamera 3D, sensor gerak, mikrofon, speaker, dan baterai yang tahan lama.
Apple Vision Pro juga akan terintegrasi dengan ekosistem Apple lainnya, seperti iPhone, iPad, Mac, Apple Watch, dan Apple TV.
Namun, tidak semua orang terkesan dengan Apple Vision Pro, termasuk salah satu pendiri dan CEO Facebook, Mark Zuckerberg.
Dalam sebuah wawancara dengan CNBC Indonesia, Zuckerberg mengatakan bahwa dia sudah mencoba Apple Vision Pro dan menilai bahwa produk tersebut tidak sebagus yang dibayangkan. Zuckerberg mengaku lebih suka dengan produk buatan Facebook, seperti Oculus Quest 2 dan Project Aria.
Oculus Quest 2 adalah headset VR yang sudah tersedia di pasaran sejak tahun 2020. Oculus Quest 2 menawarkan pengalaman VR yang mudah dan nyaman, tanpa perlu kabel atau komputer.
Oculus Quest 2 juga memiliki fitur-fitur seperti layar OLED, resolusi tinggi, refresh rate 90 Hz, tracking inside-out, controller sentuh, dan audio spasial. Oculus Quest 2 juga memiliki akses ke ribuan aplikasi dan game VR yang menarik, baik yang gratis maupun berbayar.
Project Aria adalah proyek penelitian dan pengembangan yang sedang dilakukan oleh Facebook Reality Labs, divisi yang bertanggung jawab atas teknologi AR/VR di Facebook.
Project Aria adalah sebuah prototipe kacamata pintar yang dilengkapi dengan kamera, mikrofon, speaker, dan sensor lainnya.
Project Aria bertujuan untuk mengumpulkan data dan mempelajari bagaimana cara membuat kacamata pintar yang bisa memberikan informasi, hiburan, dan interaksi sosial yang berguna dan menyenangkan bagi pengguna.
Zuckerberg mengatakan bahwa produk-produk buatan Facebook lebih unggul dari Apple Vision Pro karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
Harga yang lebih terjangkau
Oculus Quest 2 dijual dengan harga mulai dari $299, sementara Apple Vision Pro diperkirakan akan dijual dengan harga sekitar $3000.
Zuckerberg mengatakan bahwa Facebook ingin membuat teknologi AR/VR yang bisa dinikmati oleh semua orang, bukan hanya oleh segelintir orang yang mampu membayar harga premium.
Platform yang lebih terbuka
Zuckerberg mengatakan bahwa Facebook lebih mendukung prinsip interoperabilitas, yaitu kemampuan untuk berbagi dan berkolaborasi dengan perangkat dan platform lain.
Zuckerberg mengkritik Apple yang cenderung menutup diri dan mengontrol akses ke produk dan layanannya.
Zuckerberg mengatakan bahwa Facebook ingin membuat platform AR/VR yang bisa berinteraksi dengan berbagai aplikasi dan layanan, baik yang dibuat oleh Facebook maupun oleh pihak ketiga.
Visi yang lebih jelas
Zuckerberg mengatakan bahwa Facebook memiliki visi yang jelas tentang masa depan AR/VR, yaitu menciptakan metaverse, yaitu sebuah dunia virtual yang terhubung dengan dunia nyata, di mana orang bisa bekerja, belajar, bermain, dan bersosialisasi dengan cara yang baru dan lebih baik.
Zuckerberg mengatakan bahwa Apple hanya membuat produk yang bagus, tapi tidak memiliki visi yang besar dan berani.
Apakah pendapat Zuckerberg ini benar? Apakah Apple Vision Pro memang tidak sebagus yang dibayangkan? Apakah produk-produk buatan Facebook memang lebih unggul dari Apple Vision Pro?
Tentu saja, jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini tidak bisa diberikan dengan mudah. Setiap produk memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan setiap pengguna memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda-beda.
Yang pasti, persaingan antara Apple dan Facebook dalam bidang AR/VR akan semakin sengit dan menarik untuk diikuti.
Kita bisa berharap bahwa persaingan ini akan mendorong kedua perusahaan untuk terus berinovasi dan menciptakan produk-produk yang lebih baik dan bermanfaat bagi pengguna. Siapakah yang akan menjadi pemenang dalam persaingan ini? Kita tunggu saja hasilnya. Otoinfo