Otoinfo – Juara bertahan MotoGP, Francesco Bagnaia, mengalami hari yang sulit di Sprint Race Buriram, finis ketujuh dan kehilangan 18 poin dalam balapan tersebut.
Meskipun Jorge Martin menjadi juara, Bagnaia kesulitan mempertahankan posisinya.
Bagnaia Frustrasi dengan Posisi Ketujuh pada Sprint Race Buriram
Ia terperangkap di tengah pertarungan sengit dengan Johann Zarco dan Alex Marquez, rekan setimnya, yang membuatnya tercecer hingga urutan kesembilan.
Pembalap Italia itu menyebut pertarungan tersebut “tidak berguna” dan menyatakan frustrasinya.
Bagnaia mengekspresikan ketidakpuasannya, terutama dengan pertarungan di awal balapan. Dia menyebut pertarungan antara Zarco dan Marquez sebagai sia-sia, mengingat waktu yang terbuang akibat pergumulan mereka.
Meskipun berhasil finis di posisi ketujuh, Bagnaia merasa hasil tersebut tidak baik untuk timnya.
“Saya sedikit melewatkan awal, kemudian saya kehilangan banyak waktu dengan Zarco, dan kemudian dengan pertarungan antara Johann dan Alex Márquez, yang pada saat itu tidak ada gunanya, mengingat jumlah waktu yang kami lewatkan,” kata Bagnaia.
Alex Marquez di Pertarungan Awal
Alex Marquez, yang juga terlibat dalam pertarungan awal, setuju dengan Bagnaia bahwa pertarungan tersebut “tidak masuk akal.” Meskipun demikian, Marquez menyatakan bahwa dia tidak akan mundur dan bersedia bermain agresif.
“Saya sepenuhnya setuju dengan Pecco. Maksudku, aku hanya mencoba menyalip Bezzecchi, tapi entah kenapa, Johann menyentuhku dengan sangat keras dua kali. Saya tidak tahu untuk apa. Dia mencoba untuk menyalip saya dan pada akhirnya dia menunjukkan bahwa dia tidak lebih cepat dari saya,” ujar Marquez.
Zarco Merasa Pertarungan Awal Merugikannya
Zarco, yang finis tepat di belakang Alex Marquez, juga merasa bahwa pertarungan awal merugikannya. Meskipun berhasil mendapatkan satu poin, Zarco mengakui bahwa panasnya ban depan membuatnya kesulitan bertarung.
“Saya cukup cepat di awal balapan, dan ini luar biasa bisa bertarung. Tetapi saya kehilangan waktu dengan Alex Márquez, dan kemudian ban depan saya menjadi terlalu panas, dan saya tidak bisa bertarung lagi,” ungkap Zarco.
Bagnaia berharap dapat meningkatkan kecepatannya di lap-lap pertama untuk menghindari pertarungan yang merugikan. Para pembalap sepakat bahwa dalam balapan panjang, strategi dan manajemen situasi akan menjadi kunci keberhasilan. Meskipun hari itu tidak optimal bagi Bagnaia, dia optimis untuk kembali bersaing di balapan selanjutnya. Otoinfo.
More Stories
Melihat Proses Produksi Nissan GT-R di Jepang: Dari Pabrik Tochigi Hingga Menjadi “Godzilla” Jalanan
Kekurangan Nissan GT-R: Harga Selangit dan Konsumsi BBM yang Bikin Geleng Kepala
Kaki-Kaki Nissan GT-R: Suspensi Bilstein, Rem Brembo, hingga Velg Forged 20 Inci