Otoinfo- Sudah bukan jadi rahasia umum lagi sob, kalo racing fuel jenis metanol alias M5 banyak masuk laboratorium mekanik-mekanik 4 tak.
Cheap budget dan better power disinyalir jadi benang merah tunner Indonesia kepincut buat riset bahan bakar rendah emisi ini.
Kalo kata Farid dari TJS Kediri yang udah bungkus riset M5 pada Sleepengine 200cc. Aplikasi Metanol sebagai racing fuel bisa nambah HP sekira 2,2 tenaga kuda (by Dyno).
Pertanyaanya adalah, apasih efek samping dari penggunaan bahan bakar jenis M5 di motor four stroke dalam konteks ini peruntukan proyeksi mesin tidur (dragbike).
“Kalo cuaca dingin, kayak selesai hujan gitu semisal dipaksa setting memang oli langsung kecampur sama bahan bakar, jadi putih gitu kayak nitro. Tapi kalo cuaca stabil aman mas.” Beber Punggawa TJS Kediri tersebut
Disisi lain Danang Wahyudi dari Cakra Racing yang notabene juga builder mesin tidur (sleepengine), juga buka suara.
“Kalo soal harga emang M5 lebih murah, tapi menurut saya untuk di perawatan mesin yang agak boros.”
“Ini lebih ke faktor base [dasar], dari bahan bakar metanol dan etanol yang mengadung hidro atau air.”
Lebih dalam, “Yang boros itu di komponen seperti ring piston, liner piston, dan kemungkinan bocor nya bahan bakar ke oli. Imbasnya komponen seperti stang seher, bearing bisa berkarat, seret, hingga rusak. Jadi butuh perawatan lebih untuk bongkar mesin plus check dan ganti komponen tersebut. Gampangnya boros tenaga dan suku cadang.” Tutupnya
“Sedangkan rata-rata tim yang order mesin 130cc, kalo misal gak dibongkar pas scrutineering itu ngga dibawa ke bengkel dulu. Kalo masih kenceng tetep gas main lagi di event berikutnya.”
So, gimana menurut kalian guys?
