Otoinfo.id – Event Lenka MiniGP Seri 1 yang sejatinya digelar akhir pekan kemarin (11-12/3), memunculkan polemik antara pihak penyelenggara dengan IMI DKI Jakarta. Penyebab utamanya karena tidak adanya ijin atau surat rekom dari pengurus IMI DKI Jakarta yang menyebabkan balapan harus dihentikan.
Memang IMI DKI Jakarta saat itu datang langsung ke lokasi penyelenggaraan Lenka MiniGP. Lewat H. Supriyono selaku Kabid Olahraga Motor Pengprov IMI DKI Jakarta, menindak tegas penyelenggara yang tidak memenuhi segala aturan yang ada.
Baca Juga : OnePrix 2023 (Seri 1): Satu-Satunya Wakil Sulbar, Adhi Motor Support Master Speed88 HDS
“Memang harus tertib administratif karena ini event balap dibawah naungan Pengprov IMI DKI Jakarta. Banyak pelanggarannya. Tidak memenuhi peraturan yang sudah ada. Mulai tidak ada rekom penyelenggaraan ijin dari IMI DKI sekaligus juga ijin pihak keamanan. Termasuk penyelenggaranya tidak mengikuti seminar-seminar yang dilakukan IMI DKI Jakarta sebagai sebuah persyaratan dan pelanggaran lain-lain,” ujar H. Supriyono.
Nah, buntut dari permasalahan ini ternyata sudah sampai ke jalur hukum, sampai ke pihak berwajib Polda Metro. Langkah demikian dilakukan sebagai upaya edukasi dan tertib dalam penyelenggaraan event yang memenuhi syarat adminsitratif, termasuk mengedepankan unsur safety.
“Kita sudah putuskan untuk mengambil langkah hukum dengan membuat laporan ke Polda Metro Jaya. Tim pengacara dari IMI DKI Jakarta sedang menyiapkan berkas pengajuan sehubungan pasal-pasal yang dikenakana, terutama tidak adanya surat rekomendasi tersebut,” ucap H. Supriyono.
Baca Juga : Oneprix 2023 (Seri 1): Awas! Potensi Fadli Rigani IMP89 Jawara Novice
Konteks itu dilakukan karena penyelenggara disebut melakukan kesalahan yang benar-benar fatal. Sedikit info bahwa sejak balapan dihentikan, ternyata sekira jam 2 siang penyelenggara melanjutkan balapan lagi.
“Jadi ketika saya dan anggota meninggalkan sirkuit sekitar jam 2 siang, mereka jalankan event. Ada bukti hasil lomba, kelas yang di lombakan ada diresultnya. Berarti mereka tetap jalankan. Alasan Pak Setiawan dipaksa main sama orang tua anak. Tetapi kita tetap minta tanggung-jawab Lenka selaku penyelenggara. Latihan bersama pun sesuai hasil Rakerprov IMI DKI ada rekomendasinya,” tegas H. Supriyono.
“Sekali saya tegaskan, kita bukan melihat biaya. Kalau biaya, kita biasa bantu, apalagi untuk pembinaan bisa kita bantu untuk keluarkan rekom asalkan aturan diikuti dan standar keselamatan harus jalankan biar aman dan tertib,” sambungnya.
H. Supriyono juga akui ditegur oleh PP IMI soal masalah ini, ada sebuah event balap tanpa rekom tetap jalan. Karena tidak mau terkesan ada main dengan penyelenggara dan atas arahan dari senior di PP IMI, H. Supriyono pada akhirnya mengambil jalur hukum untuk menyelesaikannya. TIM
More Stories
Bos Anugerah Jaya Motor Jajal Muay Thai, Tinggalkan Panasnya Lintasan Drag Demi Ring Petarung
FAZZIO YOUTH FESTIVAL KOMPETISI ANTAR SEKOLAH MENCARI & MENGEMBANGKAN POTENSI SISWA
Mawan Dragon dan H. Mono Bicara Asuransi Pembalap Jadi Prioritas di Ajang Balap!