Otoinfo.id – Saat mesin mobil mengalami overheat atau panas berlebih, ini menandakan bahwa performanya tidak dalam kondisi prima. Hal ini memerlukan pemeriksaan mendalam untuk menemukan penyebabnya.
Seringkali, pemilik mobil hanya fokus pada kerusakan komponen tanpa menganalisis penyebab utama. Sebagai contoh, jika radiator pecah, banyak orang hanya menggantinya tanpa mencari tahu penyebab kerusakannya.
Elin Estanto, pemilik GK Auto Service Gunung Kidul, mengungkapkan pentingnya pemeriksaan menyeluruh dalam menangani masalah overheat. Menurutnya, memperbaiki komponen yang rusak saat mesin overheat memang diperlukan, namun sebaiknya tidak berhenti hanya pada penggantian.
“Konsumen harus memikirkan penyebab kerusakan tersebut. Misalnya, jika radiator pecah, penting untuk mencari tahu apa yang menyebabkan pecahnya radiator tersebut,” jelas Elin.
Jika hanya bagian radiator yang diperbaiki tanpa memperhatikan faktor lainnya, risiko overheat dapat tetap ada dan dapat mengakibatkan kerusakan lebih lanjut. Elin menekankan perlunya memastikan semua komponen sistem pendingin berfungsi baik agar radiator tidak mengalami kerusakan lagi.
Beberapa hal yang perlu diperiksa meliputi:
- Kipas Radiator: Pastikan kipas radiator berfungsi dengan baik. Kipas yang tidak optimal dapat menyebabkan suhu coolant meningkat dan tekanan pada radiator tetap tinggi lebih lama.
- Termostat: Periksa apakah termostat bekerja normal. Termostat yang rusak bisa membuka terus-menerus atau menutup terus, menyebabkan suhu coolant tidak stabil.
- Tutup Radiator: Pastikan tutup radiator dalam kondisi baik. Tutup yang macet atau lemah dapat menyebabkan tekanan radiator tidak stabil dan kehilangan cairan radiator lebih cepat.
- Pompa Air: Periksa pompa air untuk memastikan sirkulasi coolant optimal. Pompa air yang aus dapat menyebabkan suhu coolant tinggi meski lampu indikator suhu tidak menyala merah.
Elin mengingatkan bahwa meskipun suhu coolant tidak mencapai level yang mengaktifkan lampu indikator, suhu yang tinggi tetap berpotensi merusak komponen lain. Pada suhu sekitar 111 derajat Celcius, meski indikator suhu belum menyala, masalah tetap harus ditangani.
Jika suhu mesin cenderung tinggi, risiko kerusakan akan terus ada, terutama saat mobil digunakan dalam perjalanan jauh dengan medan berat. Oleh karena itu, pemeriksaan menyeluruh sangat penting saat menemukan masalah pertama kali, untuk menghindari kunjungan berulang ke bengkel.
Dengan melakukan pemeriksaan total dan penanganan yang tepat, risiko kerusakan tambahan bisa diminimalisir, dan performa mobil tetap terjaga.
More Stories
Pimpin Klasemen, Arshaka Ransi Girendra Siap Tampil All Out di Lenka Cup Prix 2025 Seri 3
Pemula Potensial Febrian Yusuf Bakal Tampil di SCP 2025 Seri 3 Manggul Lahat, Gabung Tim Bengkulu!
VR46 Ducati Pastikan Line-up di MotoGP 2026, Duet Fabio Diggia dan Franco Morbidelli Berlanjut