Cuaca Buruk Mengancam MotoGP 2024 di Barcelona! Apakah Seri Terakhir Tetap Digelar?

Otoinfo.id – Seri terakhir MotoGP 2024 telah dipastikan akan digelar di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Montmelo, Spanyol, pada 15-17 November mendatang. Namun, ancaman cuaca buruk yang melanda kawasan tersebut memunculkan kekhawatiran terkait kelancaran balapan.

MotoGP mengonfirmasi bahwa seri penutup musim ini, yang diberi nama GP Solidaritas, akan tetap diadakan di Barcelona sebagai bentuk dukungan kepada Komunitas Valencia. “MotoGP dapat mengonfirmasi bahwa penutupan musim 2024 akan diadakan di Barcelona pada 15 hingga 17 November,” bunyi pernyataan resmi dari MotoGP, yang dikutip pada Rabu (6/11/2024). “Grand Prix ini diadakan sebagai solidaritas dengan Komunitas Valencia,” lanjut pernyataan tersebut.

Perpindahan lokasi balapan ini terjadi setelah wilayah Valencia terkena dampak besar dari badai Dana yang melanda sejak pekan lalu. Banjir bandang yang parah mengakibatkan ratusan korban jiwa. Meskipun Sirkuit Ricardo Tormo di Valencia tidak mengalami kerusakan, situasi darurat ini memaksa Dorna Sports untuk membatalkan MotoGP Valencia 2024.

Namun, meskipun Barcelona telah dipilih sebagai tempat baru untuk seri terakhir, kabar buruk datang dari wilayah Catalunya, termasuk Barcelona, yang juga terdampak banjir pada 5 November 2024. BMKG Spanyol bahkan mengeluarkan peringatan darurat terkait curah hujan dengan intensitas tinggi sepanjang pekan ini.

Berdasarkan laporan BBC, Bandara El Prat di Barcelona turut terdampak banjir, dengan 80 penerbangan dibatalkan atau mengalami penundaan. Hal ini tentunya menambah ketidakpastian terhadap kelangsungan balapan seri terakhir di Montmelo.

Hingga saat ini, pihak MotoGP, Dorna Sports, IRTA, dan FIM belum memberikan komentar resmi mengenai ancaman cuaca buruk tersebut. Apakah balapan seri terakhir ini akan tetap digelar atau dibatalkan kembali masih menjadi tanda tanya.

Yang pasti, seri terakhir MotoGP 2024 ini akan menjadi momen bersejarah bagi Jorge Martin, yang telah dipastikan keluar sebagai juara dunia setelah mengumpulkan 485 poin, unggul 24 poin dari pesaing terdekatnya, Francesco Bagnaia.

About The Author

Dhimas Cipta

See author's posts