Otoinfo.id – Ducati akan menghadapi salah satu musim paling ambisius dalam sejarah MotoGP pada 2025. Dengan merekrut dua nama besar, Marc Marquez dan Pecco Bagnaia, tim asal Italia itu tak hanya membangun skuat terkuat di atas kertas, tetapi juga menciptakan tantangan besar di balik layar.
Keduanya adalah juara dunia MotoGP dengan segudang pengalaman dan reputasi. Pecco Bagnaia baru saja menyandang gelar juara dunia 2023 dan 2024, meskipun gagal mempertahankannya di 2025 setelah kalah tipis dari Jorge Martin. Sementara Marc Marquez, peraih enam gelar juara dunia di kelas utama, masih berburu mahkota ketujuh setelah terakhir kali meraihnya pada 2019.
Namun, di balik potensi dominasi di lintasan, Livio Suppo—mantan bos tim Ducati—memberi peringatan. Menurutnya, kombinasi dua pembalap papan atas ini juga bisa menjadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan baik.
“Seorang pembalap seperti Marc [Marquez] sangat karismatik. Ducati harus berhati-hati agar Pecco tidak merasa mereka terlalu memanjakan Marc,” kata Suppo dalam wawancaranya dengan GPOne.com.
Suppo juga menekankan bahwa Bagnaia bukan pembalap yang bisa dianggap remeh. Dengan kecepatan dan konsistensi, ia telah membuktikan diri sebagai salah satu yang terbaik, meskipun kadang masih rentan membuat kesalahan.
“Bagnaia amat cepat, dan jika ia belajar mengurangi kesalahan, ia akan sangat tangguh,” tambah Suppo.
Di sinilah Ducati perlu membuat “aturan main” yang jelas. Kedua pembalap ini tidak hanya membawa talenta besar, tetapi juga ego yang tak kalah besar—karakteristik yang kerap melekat pada juara dunia. Jika salah langkah, kekuatan luar biasa ini bisa berubah menjadi konflik internal yang merugikan tim.
Meski begitu, dengan potensi yang mereka miliki, Ducati juga berpeluang menciptakan era dominasi baru di MotoGP. Marquez dan Bagnaia, dua pembalap dengan gaya balap berbeda, bisa menjadi kombinasi mematikan yang sulit diimbangi tim lain.
MotoGP 2025 jelas akan menjadi musim yang dinanti-nanti. Apakah Ducati mampu menaklukkan tantangan internal ini dan membuktikan diri sebagai tim terbaik di lintasan? Atau justru konflik antara dua raja ini akan membuat mereka kehilangan momentum? Semua mata akan tertuju pada mereka di balapan perdana musim depan.