Otoinfo – Suzuki pernah menghidupkan kembali sentuhan retro dalam motor sportnya dengan model legendaris TU250X, yang memancarkan aura klasik sejak pertama kali meluncur pada 1997.
Kesan klasik tercermin dari desainnya yang dipenuhi elemen-elemen retro, mulai dari headlamp bulat hingga tangki tear drop, memberikan sentuhan vintage yang memukau.
Meski secara fisik memiliki kesan mesin dua silinder, namun rupanya Suzuki TU250X hanya mengaplikasikan sistem twin port pada knalpotnya, mirip dengan motor dua silinder.
Mesin tunggal 249 cc SOHC 4-klep di balik keindahan retro ini, didukung oleh karburator Mikuni BS34. Mesin ini menghasilkan tenaga maksimal 20 dk di 8.000 rpm dan torsi 21 Nm di 5.500 rpm, disalurkan melalui transmisi manual 5-percepatan.
Meski mengusung aura klasik, performa yang dihasilkan Suzuki TU250X tidak boleh diremehkan, dengan top speed yang mencapai 120 km/jam.
Pada zamannya, Motor ini bersaing ketat dengan Kawasaki Estrella, yang juga menggendong mesin 249 cc silinder tunggal OHV 2-klep, menghasilkan tenaga 22,7 dk dan torsi 18 Nm.
Meskipun secara performa mereka berbeda sedikit, keduanya menjadi pesaing serius dalam segmen motor retro dengan karakter yang unik.
Tak hanya dari sisi mesin, kaki-kaki Suzuki TU250X pun mempertahankan nuansa klasik dengan suspensi depan teleskopik konvensional dan dual shockbreaker di belakang.
Sistem pengereman menggunakan cakram depan dan rem tromol di belakang, dipadukan dengan desain ban model jari-jari yang tetap mempertahankan esensi klasik.
Generasi terakhir Suzuki TU250X dirilis pada 2017 dengan tetap mempertahankan konfigurasi kaki-kaki yang telah menjadi ciri khasnya sejak awal.
Sebuah era klasik dalam dunia motor sport yang terus hidup dalam perbandingan dengan rivalnya, Kawasaki Estrella, memberikan pandangan menarik akan eksistensi mereka dalam dunia motor retro yang penuh gaya. Otoinfo.