Otoinfo – Fabio Di Giannantonio kini memegang peranan penting dalam proyek MotoGP milik Valentino Rossi. Setelah bergabung dengan VR46 pada tahun lalu, Di Giannantonio, yang dikenal dengan julukan Digia, kini mendapat kesempatan besar di tim Ducati, dengan motor 2023 yang dia kendarai, berpotensi menjadi kunci keberhasilan di musim 2025.
Setelah menjalani operasi pada akhir musim 2024 untuk mengatasi cedera bahu kanan yang sempat mengganggu performanya, Di Giannantonio menyatakan bahwa kondisi fisiknya kini telah membaik. Meskipun merasa 85% siap menjelang tes pramusim, ia tetap optimis dapat memberikan performa terbaik di lintasan setelah bekerja keras sepanjang musim dingin. “Mobilitas bahu hampir selesai, saya masih kekurangan kekuatan, tapi saya merasa sangat baik,” ujar Di Giannantonio, yang juga mengungkapkan bahwa menguji motor baru akan menjadi tantangan tersendiri.
Tahun 2025 menjadi titik balik bagi pembalap asal Roma ini, di mana ia tak hanya diharapkan untuk mengembangkan motor baru Ducati, GP25, tetapi juga bersaing dengan pebalap papan atas seperti Pecco Bagnaia dan Marc Marquez. “Ketika Anda memiliki motor baru, Anda harus sedikit memahaminya, mengembangkannya, dan menyetelnya,” lanjutnya. Di Giannantonio menyadari bahwa meskipun paket motor yang dimilikinya termasuk yang terbaik di grid, mengembangkannya agar lebih optimal akan menjadi tugas besar baginya di musim ini.
Tahun lalu, Di Giannantonio menjadi salah satu pembalap yang paling konsisten di atas Ducati GP23, dan kini, dengan motor yang lebih baru, ia berharap bisa lebih efisien dan bahkan menjadi salah satu yang terbaik di grid. “Tahun lalu kami sangat efisien dengan GP23, tahun ini saya berharap bisa menjadi salah satu yang terbaik dengan motor ini,” ujarnya optimis.
Di sisi lain, Di Giannantonio juga akan bekerja sama dengan rekan setim baru, Franco Morbidelli, yang bergabung dari Pramac dan akan mengendarai Ducati versi 2024. Bagi Di Giannantonio, tantangan besar adalah memahami bagaimana mengembangkan motor baru di awal musim. Namun, ia juga mengakui bahwa kedatangan Morbidelli bisa menjadi keuntungan besar, terutama karena Morbidelli memiliki pengalaman lebih dengan Ducati.
Di Giannantonio juga tak bisa menahan rasa penasarannya terhadap rekan-rekan yang pindah dari Ducati, seperti Marco Bezzecchi dan Jorge Martin, yang kini bergabung dengan Aprilia. “Saya penasaran dengan para rider yang sudah meninggalkan Ducati, ingin tahu apa yang tidak lagi mereka miliki dari motor yang dulu mereka kendara,” ungkapnya.
Dengan motor yang lebih kompetitif dan peluang besar untuk bersaing di depan, Di Giannantonio memandang musim 2025 sebagai kesempatan emas untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. Meskipun tekanan besar datang dengan tanggung jawab baru sebagai ujung tombak proyek VR46, Di Giannantonio siap menghadapi tantangan besar ini dan berharap bisa bersaing memperebutkan gelar juara dunia.
More Stories
Superchallenge Super Prix 2025 Seri 3 Spesial Buka Kelas Matic, Disambut Antusias!
HNM X Jishep NDL MMS TSM Andalkan Mesin Baru di Super Prix 2025 Tasikmalaya
47Tech Solo Gandeng Callysta Jaya di Manahadap Road Race 2025 Wonogiri, Tarung 5TP dan F1ZR bersama Reza AW!