Otoinfo.id – Musim 2025 jadi tantangan berat bagi Alex Rins, yang kini membalap untuk Yamaha Factory Racing. Meski masih terikat kontrak hingga akhir 2026, performa Rins yang terus merosot membuat masa depannya di kelas premier semakin dipertanyakan.
Rins tidak bisa menunggu hadirnya mesin V4 Yamaha, yang dirancang untuk menghadapi regulasi baru MotoGP 2027. Mesin ini diharapkan bisa meningkatkan kecepatan dan traksi motor Yamaha, namun pengembangannya masih jauh dari rampung.
Sayangnya, kondisi tersebut membuat Rins harus tetap bersaing dengan Yamaha M1 yang dianggap sudah “usang” oleh banyak pengamat. Dalam kondisi ini, Rins dihadapkan pada keharusan tampil maksimal hanya dengan sumber daya yang sangat terbatas.
Cedera Lama dan Minimnya Hasil di Yamaha
Perjalanan Rins bersama Yamaha dimulai dalam kondisi kurang ideal. Ia menandatangani kontrak saat masih dalam masa pemulihan dari cedera berat usai kecelakaan di Mugello 2023, yang menyebabkan patah tulang tibia dan fibula.
Meski mengaku sudah tidak merasakan efek cedera saat membalap, performa Rins di atas lintasan belum menunjukkan peningkatan signifikan. Dibandingkan rekan setimnya, Fabio Quartararo, perbedaan hasil mereka cukup mencolok:
- Fabio Quartararo: 1 podium, 13 kali finis top 10, 4 pole position
- Alex Rins: Hasil terbaik hanya P8 di Malaysia 2024 dan 3 kali finis top 10
Di klasemen sementara 2025, Rins berada di posisi 18 dengan 42 poin, tertinggal 60 poin dari Quartararo yang duduk di posisi kesembilan.
Baca Juga: Bukan Rossi, Ternyata Dani Pedrosa yang Jadi Panutan Marc Marquez di MotoGP!
Tim Bergerak Cepat, Rins Kehabisan Waktu
Tekanan terhadap Rins makin besar karena tim-tim MotoGP mulai bergerak cepat mengamankan pembalap untuk musim 2027. Meskipun mayoritas kontrak pembalap habis di 2026, perburuan kursi tim utama bisa saja selesai sebelum musim 2026 benar-benar dimulai kembali di Eropa.
Sumber internal menyebutkan belum ada indikasi kuat dari Yamaha untuk mempertahankan Rins, bahkan potensi pertukarannya ke tim satelit seperti Pramac Yamaha mulai berembus.
“Ada kekhawatiran nyata tentang posisi Rins. Ia harus menunjukkan performa yang jauh lebih baik jika ingin tetap di grid MotoGP hingga 2027,” ujar sumber dekat tim.
Mesin Lama, Pembaruan Minim
Salah satu masalah utama Rins adalah keterbatasan teknis Yamaha M1 saat ini. Tidak banyak pengembangan berarti yang bisa ia harapkan. Di GP Brno, Rins secara blak-blakan menyebut:
“Tak akan ada banyak pembaruan. Mungkin hanya fairing baru di Austria. Pabrik tahu masalahnya, tapi mereka tak tahu harus bicara apa.”
Di balapan tersebut, ia finis ke-15, tertinggal 12 detik dari Quartararo yang finis keenam. Dengan peluang teknis yang terbatas dan tekanan internal meningkat, Rins harus segera membuktikan dirinya jika tak ingin tersingkir dari persaingan MotoGP.
Baca juga: “Comeback Gila! Marc Marquez Tampil Lebih Ganas dari 2019, Siap Rebut Gelar ke-9 MotoGP!”
Jalan Terjal Alex Rins Menuju 2027
Alex Rins kini berada di persimpangan penting dalam karier MotoGP-nya. Mesin baru Yamaha belum bisa diandalkan, performa di lintasan belum memuaskan, dan waktu untuk mencetak impresi semakin menipis. Jika gagal bangkit di paruh kedua musim, nasibnya di MotoGP bisa segera berakhir, sebelum mesin V4 Yamaha sempat ia tunggangi
More Stories
Disarankan Berdamai dengan Rossi, Marc Marquez Malah Ingin Balapan Lagi Lawan Sang Legenda!
Marc Marquez Ungkap Rahasia Gaya Balapnya: Semua Masih Berdasar Insting!
Bukan Valentino Rossi! Ini Satu-Satunya Rider yang Gagalkan Dominasi Marc Marquez di Era Emas MotoGP