Wednesday, July 16, 2025
spot_img

H. Asep Yusuf Hendra Permana, (Asep Hendro Racing Sport) : Gengster Yang Berubah Jadi Juragan!

OtoInfo.Id-Siapa yang tak kenal sosok H. Asep Yusuf Hendra Permana kondang dengan nama Asep ‘Juragan’ Hendro. Pemilik brand AHRS (Asep Hendro Racing Sport) itu memang fenomenal. Lama tak jumpa, portal ini bersua di gelaran Yamaha Sunday Race (YSR) seri 2 akhir pekan lalu (6/5) di Sirkuit Sentul, Bogor, Jabar. Pria yang akrab disapa Juragan itu memang bukan jadi peserta di YSR, tapi kehadirannya bikin portal ini coba mengulik kembali history anggota ‘gengster’ yang berubah jadi juragan itu. Penasaran? Yuk disimak!

Sosok yang multidimensi. Tahun 80-an, dia bocah badung yang ingin jadi dokter hewan asli desa Munjul, Cilawu, kelurahan Mangku Rakyat Garut. Dia  termasuk budak baong (nakal) yang suka kebut-kebutan mengikuti kakaknya, almarhum Cecep Hendro dan anggota geng motor RM2K. Jajaka Sunda kasep (ganteng) ini  suka nyerempet bahaya gemar berkelahi, ugal-ugalan di jalan sampai uji nyali di trek beneran.

Kini, pasangan S. Hendro dan Ai Suhaemi  menjelma jadi enterpreuneur  kawakan di dunia motor.  Produknya Asep Hendro Racing Sport ber-omset miliaran rupiah. Ia juga mendirikan Asep Hendro Clothing Industries dan sedang mendirikan pabrik gede di Garut. Sebagai tokoh muda,  bapak 6 anak kelahiran 1969 ini  juga pede memimpin 400-san anak buah dan anak perusahaan yang dibinanya. Tak cuma itu, kecintaanya pada dunia balap membuat pengabdiannya terkesan spektakuler. Asep mendirikan Asep Hendro Racing Team untuk Road Race dan Motocross. Hasilnya, seluruh pembalapnya, Deni Orlando-Farhan (motocross)  dan Fadli,Wahyu Widodo, Meilan, Denden Darmawan (road race) jadi kampiun di kedua cabang ini.

Baca Juga:  Sepatu Balap AHRS Terbaru Diskon 10% di Indoclub 2019 Sentul, Warna dan Ukuran Lengkap!

Racing suit AHRS mulai merambah balapan nasional saat musim balap nasional tahun 2000. Perubahan suasana balapan nasional terjadi. Baju balap AHRS jadi pilihan pembalap-pembalap yang tidak sanggup untuk membeli produk buatan luar negeri bermerek Kushitani, Taichi, Alpinestars, dan Dainese.

Merek-merek luar negeri dijual tahun 2000 sudah mencapai Rp 15 juta lebih. Ini belum termasuk harga kalau minta desain khusus. Tapi, racing AHRS yang diproduksi di Garut dengan material kulit domba Garut, Jawa Barat, bisa dibeli maksimal Rp 3 jutaan. Harga Rp 3 jutaan untuk wearparck AHRS sudah bisa minta rancangan sendiri.  Gebrakan berani ini bukan melulu mencari untung tapi berdampak besar bagi spirit anak-anak muda yang ingin jadi pembalap. Dengan dana pas-pasan mereka pede turun di sirkuit.

Baca Juga:  Sensasi Perdana Fabio Di Giannantonio (Diggia) dengan GP23 VR46: Memikat di Lintasan!

Sipnya, kualitas buatannya juga bisa dipertanggung jawabkan. Tak hanya pembalap kita yang bangga memakai produk Wearpack AHRS  tapi pembalap negeri tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura. Tak sampai di situ saja, pembalap tim pabrikan motor besar juga ikut memakai produk dalam negeri bermarkas di  Depok, Jawa Barat ini. Pencapaian yang membanggakan dan sangat menginspirasi! Isfan/Wawan

Baca Juga:  MotoGP: Stefan Bradl Tegaskan Masih Terima Tawaran Balap, Asalkan Sesuai Syarat

Latest Posts