Otoinfo – Honda Jazz generasi pertama atau yang akrab disapa Jazz GD3 adalah salah satu hatchback yang populer di Indonesia. Mobil ini memiliki dua varian mesin, yaitu i-DSI dan VTEC, yang sama-sama berkapasitas 1.500 cc.
Namun, apakah Anda tahu seberapa besar selisih tenaga antara kedua mesin tersebut? Artikel ini akan membahas perbandingan tenaga Honda Jazz GD3 i-DSI dan VTEC, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing mesin.
Apa itu i-DSI dan VTEC?
i-DSI adalah singkatan dari Intelligent-Dual Sequential Ignition, yang merupakan teknologi pengapian ganda yang dikembangkan oleh Honda. Teknologi ini menggunakan dua busi per silinder yang bekerja secara bergantian untuk menciptakan pembakaran yang lebih efisien dan merata.
Dengan demikian, mesin i-DSI dapat menghasilkan tenaga yang cukup dengan konsumsi bahan bakar yang lebih irit. VTEC adalah singkatan dari Variable Valve Timing and Lift Electronic Control, yang merupakan teknologi pengaturan katup variabel yang juga dikembangkan oleh Honda.
Teknologi ini menggunakan dua profil nok yang berbeda untuk mengatur waktu dan tinggi bukaan katup sesuai dengan kecepatan mesin. Dengan demikian, mesin VTEC dapat menghasilkan tenaga yang lebih besar dengan respons yang lebih cepat.
Seberapa Besar Selisih Tenaga Honda Jazz GD3 i-DSI dan VTEC?
Honda Jazz GD3 i-DSI menggunakan mesin berkode L15A berkapasitas 1.497 cc SOHC, 4 silinder dengan teknologi i-DSI. Mesin ini mampu memuntahkan tenaga 87 dk di 5.500 rpm, dan torsi 128 Nm di 2.700 rpm.
Honda Jazz GD3 VTEC menggunakan mesin berkode L15A berkapasitas 1.497 cc SOHC, 4 silinder dengan teknologi VTEC. Mesin ini mampu memuntahkan tenaga 110 dk di 5.800 rpm, dan torsi 143 Nm di 4.800 rpm.
Dari data di atas, kita bisa melihat bahwa selisih tenaga antara Honda Jazz GD3 i-DSI dan VTEC adalah sebesar 23 dk, atau sekitar 26%. Selisih torsi antara kedua mesin adalah sebesar 15 Nm, atau sekitar 12%. Jadi, mesin VTEC memiliki tenaga dan torsi yang lebih besar daripada mesin i-DSI.
Kelebihan dan Kekurangan Honda Jazz GD3 i-DSI dan VTEC
Mesin i-DSI dan VTEC memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, yang bisa menjadi pertimbangan bagi Anda yang ingin membeli Honda Jazz GD3 bekas. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari kedua mesin tersebut.
Kelebihan Mesin i-DSI
- Irit bahan bakar. Mesin i-DSI memiliki konsumsi bahan bakar yang lebih rendah daripada mesin VTEC, karena teknologi pengapian ganda yang membuat pembakaran lebih efisien. Menurut data dari artikel ini, mesin i-DSI bisa mencapai 14-15 km/liter di dalam kota, dan 18-19 km/liter di luar kota.
- Cocok untuk berkendara sehari-hari. Mesin i-DSI memiliki torsi yang cukup besar di putaran rendah, sehingga cocok untuk berkendara sehari-hari di perkotaan yang sering macet. Mesin ini juga memiliki akselerasi yang cukup responsif dan halus.
- Perawatan mudah dan murah. Mesin i-DSI memiliki perawatan yang mudah dan murah, karena komponen-komponennya lebih sederhana dan tidak terlalu rumit. Anda hanya perlu mengganti oli mesin, filter oli, dan busi secara rutin sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Kekurangan Mesin i-DSI
- Tenaga kurang besar. Mesin i-DSI memiliki tenaga yang kurang besar daripada mesin VTEC, sehingga kurang cocok untuk berkendara di jalan tol atau menyalip kendaraan lain. Mesin ini juga memiliki putaran mesin yang terbatas, sehingga tidak bisa mencapai kecepatan maksimal yang tinggi.
- Suara mesin kurang halus. Mesin i-DSI memiliki suara mesin yang kurang halus daripada mesin VTEC, karena teknologi pengapian ganda yang membuat suara letupan lebih sering terdengar. Mesin ini juga cenderung lebih berisik dan bergetar saat dipacu di putaran tinggi.
Kelebihan Mesin VTEC
- Tenaga lebih besar. Mesin VTEC memiliki tenaga yang lebih besar daripada mesin i-DSI, sehingga lebih cocok untuk berkendara di jalan tol atau menyalip kendaraan lain. Mesin ini juga memiliki putaran mesin yang lebih tinggi, sehingga bisa mencapai kecepatan maksimal yang tinggi.
- Suara mesin lebih halus. Mesin VTEC memiliki suara mesin yang lebih halus daripada mesin i-DSI, karena teknologi pengaturan katup variabel yang membuat suara mesin lebih stabil dan merdu. Mesin ini juga lebih senyap dan tidak bergetar saat dipacu di putaran tinggi.
Kekurangan Mesin VTEC
- Boros bahan bakar. Mesin VTEC memiliki konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi daripada mesin i-DSI, karena teknologi pengaturan katup variabel yang membuat mesin lebih sering bekerja keras. Menurut data dari artikel ini, mesin VTEC bisa mencapai 12-13 km/liter di dalam kota, dan 16-17 km/liter di luar kota.
- Kurang cocok untuk berkendara sehari-hari. Mesin VTEC memiliki torsi yang lebih kecil di putaran rendah, sehingga kurang cocok untuk berkendara sehari-hari di perkotaan yang sering macet. Mesin ini juga memiliki akselerasi yang kurang responsif dan agresif.
- Perawatan lebih sulit dan mahal. Mesin VTEC memiliki perawatan yang lebih sulit dan mahal, karena komponen-komponennya lebih kompleks dan rumit. Anda perlu mengganti oli mesin, filter oli, busi, dan solenoid VTEC secara rutin sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
Honda Jazz GD3 i-DSI dan VTEC adalah dua varian mesin yang sama-sama berkapasitas 1.500 cc, tetapi memiliki teknologi, tenaga, dan torsi yang berbeda. Mesin i-DSI memiliki kelebihan di irit bahan bakar, cocok untuk berkendara sehari-hari, dan perawatan mudah dan murah.
Mesin VTEC memiliki kelebihan di tenaga lebih besar, suara mesin lebih halus, dan perawatan lebih sulit dan mahal. Kedua mesin memiliki kekurangan yang berkebalikan dari kelebihannya.
Jadi, pilihan mesin tergantung pada kebutuhan dan preferensi Anda. Jika Anda mencari mobil yang hemat bahan bakar, nyaman untuk berkendara sehari-hari, dan mudah dan murah untuk dirawat, maka mesin i-DSI bisa menjadi pilihan Anda. Jika Anda mencari mobil
