Otoinfo.id – Pemerintah Indonesia telah menegaskan bahwa tahun ini tidak ada insentif tambahan untuk industri otomotif, termasuk mobil hybrid. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa kebijakan yang ada saat ini akan tetap berlaku tanpa perubahan atau tambahan lain.
Meskipun tanpa insentif, penjualan mobil hybrid ternyata menunjukkan angka yang menjanjikan. Airlangga mengungkapkan bahwa penjualan mobil hybrid hampir dua kali lipat dibandingkan dengan mobil listrik berbasis baterai (BEV). Ini menunjukkan bahwa produk hybrid sudah mendapatkan tempat di pasar dengan mekanisme yang ada saat ini.
Honda, yang dikenal dengan inovasi dan strategi yang adaptif, tetap optimis. Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor, Yusak Billy, menyatakan bahwa mereka menghormati kebijakan pemerintah dan percaya bahwa setiap keputusan telah dipertimbangkan dengan matang. Namun, Billy juga menambahkan bahwa insentif untuk mobil hybrid dapat meningkatkan permintaan konsumen dan berdampak positif pada pasar otomotif secara keseluruhan.
Saat ini, Honda telah memperkenalkan beberapa model mobil listrik di Indonesia, termasuk Honda CR-V e:HEV dan Honda Accord e:HEV. Selain itu, di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) bulan lalu, Honda memamerkan model baru, Honda Step WGN. Jika respons pasar positif, model ini akan diluncurkan di Indonesia tahun depan.
Dengan strategi yang terencana dan produk yang beragam, Honda tetap berkomitmen untuk memperkenalkan inovasi dan memenuhi kebutuhan konsumen di pasar mobil hybrid Indonesia, meskipun tanpa dukungan insentif dari pemerintah.
More Stories
Pernah Balap Moto3 dan Moto2, Ini dia Sosok Pengganti Aldi Satya di WSSP
Insiden Latihan di Eropa, Aldi Satya Mahendra Absen di Magny-Cours dan Aragon World Supersport 2025
Bersejarah di Mandalika, Yamaha Racing Indonesia Raih Double Podium Perdana di Kelas SS600 ARRC 2025