Otoinfo.id – Ducati kelabakan di free practice 1 dan 2. Hasil dari catatan waktu gabungan dari FP1 dan FP2 hanya berada pada posisi 14, 15 dan 16. Ducati harus berjuang keras hanya untuk mengendalikan motor. Kenapa demikian?
Aspal baru sirkuit aspal Termas de Rio Hondo lah penyebabnya. Roda depan dan belakang Ducati tidak mendapat grip.
“Yang pasti saya tidak enjoy mengendarai motor saat FP2. Saya harus menutup throttle di tikungan 4, bahkan di trek lurus begitu juga saat akselerasi. Motor terlalu banyak bergerak (akibat roda tidak mencengkeram). Ini sangat menakutkan,” jelas Andrea Dovizioso.
Yang aneh, low grip ini tidak hanya terjadi pada Ducati GP18, bahkan GP17 mengalami hal serupa.
Semua jenis ban sudah dicoba untuk menghilangkan low grip. Soft compound, medium hingga hard digunakan untuk mencari perbedaannya. “Setiap ban yang digunakan, sama sekali tidak ada grip. Hampir tidak ada perbedaan sama sekali,” keluh Dovi.
Ducati kian ketar-ketir menghadapi kualifikasi. “Kami harus mencari jalan lain untuk menghilangkan gejala itu,” sebut Dovi.
Sementara selain ban, Jorge Lorenzo merasakan hembusan angin menjadi faktor lain sulitnya Ducati di GP Argentina. “Angin melipatgandakan titik lemah motor. Roda depan sedikit kekurangan grip,” lanjut Lorenzo.
Selain menggunakan aero-fairing, Lorenzo akan mencoba perubahan set-up lain untuk motornya. “Mari kita lihat apa yang bisa kita lakukan,” tutup Lorenzo. MT4, foto : motogp