Jakarta Max Owners (JMO); Silaturahmi Tanpa Batas, Komunitas Penggagas (IMO)

OtoInfo.Id-Menurut data,  keanggotaan komunitas ini mencapai 750 personil. Wow! Angka yang besar untuk sebuah komunitas dari sebuah varian yakni Yamax Max Series,”Dari awal terbentuk Maret 2015 lalu, kita sudah memprediksi Max series ini bakal bakal berkembang jadi tidak hanya terbatas pada Nmax. Makanya, kita beri nama Jakarta Max Owners (JMO). Anggotanya beragama dari mulai Nmax, Xmax dan Tmax. Yup, Yamaha Max series 155 cc keatas,”buka Wahyu  Widodo biasa disapa Wahwi, ketua komunitas yang jadi cikal bakal lahirnya Indonesia Max Owners (IMO).

Baca Juga:   Astra Motor: Pakai Peninggi Shock Breaker Emangnya Boleh? Dan Alasannya!

Dengan jumlah anggota yang besar itu pula, JMO berupaya tetap solid dengan slogan silaturahmi tanpa batas. Komunikasi yang intens adalah bagian menjaga kesolidan,”Makanya selain kopdar rutin di Mini Stop Jln. Barito, Jakarta Selatan setiap Jum’at malam pukul 19.00 WIB sampai dengan selesai. Kita juga media komunikasi dengan website www.jakartaowners.or.id. Ini merupakan wadah sosialisasi bagi member maupun non member JMO. Melalui website ini dapat memberikan informasi yang utuh mengenai JMO yang dapat diakses oleh siapa pun,”lanjut Wahwi yang bersama Achobule, Irwan, Dedy, Luthfi jadi inisiator berdirinya JMO.

Baca Juga:   Tips Pasang Tromol VND Slim Agar Tetap Awet

Semangat#silaturahmitanpabatas memang bukan slogan, tapi dibuktikan dengan dengan beberapa event yang dibuat, ditujukan untuk menjalin silaturahmi antar member dan menjalin silaturahmi dengan klub-klub motor lainnya. Semangat inilah yang membuat Jakarta Max Owners sangat terbuka terhadap teman-teman klub lain dari merk apapun , varian apapun, dan wilayah manapun. Salut!

” Satu hal yang tak kalah penting di JMO adalah Safety Riding is a Must!! Bahwa setiap anggota memiliki kewajiban untuk saling mengingatkan sesama member agar selalu memperhatikan keamanan dan keselamatan saat mengendarai motor. JMO tidak menganjurkan anggotanya untuk datang ke kopdar menggunakan pakaian yang tidak aman untuk mengendarai motor, misal : tanpa helm, memakai sendal jepit, bercelana pendek, dll) , hal ini dilakukan demi keamanan dan kenyamanan saat berkendara dan meminimalisasi resiko yang mungkin terjadi saat berkendara,”terang Wahwi. Oke! Wawan