Otoinfo.id – Sokbreker belakang adalah komponen penting dalam sistem suspensi sepeda motor yang sering luput dari perhatian. Jika kondisinya sudah rusak atau mati, dampaknya tidak hanya membuat berkendara jadi tidak nyaman, tapi juga mengancam keselamatan dan mempercepat kerusakan komponen lain.
Ciri-Ciri dan Efek Awal Sokbreker Rusak
Motor Terasa Mental-Mental di Jalan Jelek
Menurut Iang, pemilik bengkel suspensi di Cipondoh, Tangerang, salah satu tanda sokbreker belakang bermasalah adalah saat motor terasa “mental-mental” ketika melewati polisi tidur atau jalan bergelombang.
“Kalau sokbreker belakang sudah mati, motor jadi gampang mental-mental kalau kena polisi tidur atau jalan jelek. Selain bikin nggak nyaman, efek jangka panjangnya bisa bikin komponen lain seperti bushing, arm, bahkan pelek jadi cepat rusak,”
Baca juga: Bedah Performa: Ini Perbedaan Mesin Mitsubishi Destinator, XForce, dan Eclipse Cross!
Komponen Kaki-Kaki Lain Jadi Cepat Aus
Sokbreker yang tidak bekerja optimal membuat beban getaran langsung diteruskan ke komponen lain, seperti:
- Bushing
- Lengan ayun (arm)
- Pelek belakang
Akibatnya, komponen-komponen tersebut akan mengalami keausan lebih cepat dan berpotensi menyebabkan kerusakan lebih luas.
Risiko Lebih Besar: Kehilangan Traksi dan Kecelakaan
Traksi Ban Berkurang di Tikungan
Sokbreker yang sudah rusak juga menyebabkan daya cengkeram ban menurun, apalagi saat melewati tikungan atau jalan licin. Motor bisa terasa limbung dan tidak stabil, meningkatkan risiko tergelincir.
“Daya cengkeram ban juga berkurang, jadi berbahaya saat belok atau melibas jalan licin,” tambah Iang.
Pengendara Cepat Lelah dan Kehilangan Kendali
Tanpa redaman yang baik, getaran dari jalan akan terasa langsung oleh pengendara. Hal ini bisa membuat tubuh lebih cepat lelah, terutama saat perjalanan jauh atau kecepatan tinggi. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu kecelakaan.
Kapan Harus Cek dan Ganti Sokbreker?
Jangan Tunggu Sampai Parah
Iang menyarankan untuk segera mengecek sokbreker jika sudah terasa ada gejala seperti bunyi “jedag-jedug” dari bagian belakang atau motor tidak stabil saat dikendarai.
“Kalau sudah terasa motor belakangnya sering jedag-jedug, itu tanda sokbreker harus dicek atau diganti. Jangan tunggu sampai benar-benar parah,” tegasnya.
Baca Juga: Jangan Langsung Nyalakan AC Saat Panaskan Mobil! Ini Alasannya dan Dampaknya ke Mesin
Rutin Cek Setiap 10.000 KM
Sebagai langkah preventif, pemilik motor disarankan mengecek sistem suspensi setiap 10.000 kilometer, atau lebih sering jika motor sering melewati jalan rusak atau membawa beban berat.
More Stories
5 Cara Ampuh Bikin Baterai Motor Listrik Awet Bertahun-tahun ala United E-Motor!
Ternyata Tutup Pentil Ban Punya Fungsi Penting! Ini Bahayanya Kalau Diabaikan
Hati-Hati Pilih Kaca Film Sunroof dan Panoramic Roof, Salah-Salah Bisa Bikin Interior Rusak dan AC Boros!