Otoinfo.id – Insiden BYD Seal yang mengeluarkan asap di Palmerah, Jakarta Barat, jadi pengingat penting bagi pemilik mobil listrik agar lebih waspada. Meski belum ada hasil investigasi resmi, para pakar mulai memberikan panduan agar kejadian serupa tak terulang.
Salah satu pakar kendaraan listrik dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agus Purwadi, memberikan tips menyimpan mobil listrik dengan aman jika harus ditinggal berhari-hari di rumah. Fokus utamanya adalah pada kondisi penyimpanan dan status baterai, yang ternyata bisa berdampak langsung pada keselamatan kendaraan.
Cara Aman Menyimpan Mobil Listrik Saat Ditinggal Lama
1. Pilih Garasi yang Sejuk dan Berventilasi
Agus menjelaskan bahwa kondisi tempat penyimpanan sangat memengaruhi keamanan mobil listrik. Hindari garasi yang panas atau terlalu lembap, karena suhu ekstrem dapat memicu gangguan pada sistem kendaraan.
“Pastikan area penyimpanan tidak panas maupun lembap, tapi sejuk dan berventilasi baik,” ujar Agus Purwadi kepada detikOto.
Suhu yang stabil akan membantu menjaga kondisi baterai dan komponen kelistrikan tetap dalam keadaan optimal.
Baca Juga: Awas Bahaya! Ini Cara Ngerem Motor Matic di Turunan yang Benar Biar Nggak Celaka
2. Jangan Kosongkan atau Penuhi Baterai
Salah satu kesalahan fatal saat meninggalkan mobil listrik adalah membiarkan baterai kosong total atau justru terisi penuh. Agus menyarankan, isi daya baterai sekitar 50 persen atau mengikuti rekomendasi resmi dari pabrikan.
“Pastikan muatan baterai tidak kosong ataupun terisi penuh. Jaga di angka sekitar 50 persen,” jelasnya.
Tujuannya agar baterai tetap dalam kondisi sehat dan tidak mengalami stres tegangan saat tidak digunakan dalam waktu lama.
Analisis Penyebab Mobil Listrik Keluarkan Asap
Dalam kesempatan yang sama, Agus juga menanggapi soal kasus BYD Seal yang mengeluarkan asap. Menurut analisanya, terdapat tiga kemungkinan penyebab utama:
1. Masalah pada Baterai
Baterai mobil listrik rentan terhadap suhu tinggi. Jika mengalami overheat, baterai bisa mengeluarkan asap bahkan sebelum terbakar.
“Komponen itu mudah bermasalah ketika overheat atau terlalu panas,” katanya.
2. Gangguan di Sistem Kelistrikan
Kemungkinan kedua adalah hubungan pendek (short circuit) di sistem kelistrikan mobil. Hal ini bisa menyebabkan panas berlebih yang memicu asap atau bahkan kebakaran.
3. Kerusakan Komponen Elektronika Daya
Agus juga menyebut bahwa kerusakan pada komponen elektronika daya seperti inverter atau charger internal bisa menjadi sumber masalah. Komponen ini menangani daya tinggi, sehingga jika rusak bisa menyebabkan lonjakan panas.
Baca Juga: 5 Tips Merawat Mobil A dan Tidak Cepat Rusakgar Tetap Prima
Tunggu Hasil Investigasi Resmi dari BYD
Meskipun sudah memberikan analisis teknis, Agus tetap mengingatkan bahwa penyebab pasti dari insiden tersebut harus menunggu hasil investigasi resmi dari BYD Indonesia.
“BYD pasti menangani kasus ini secara serius karena saat ini merupakan market leader, baik di Indonesia maupun dunia,” tegasnya.
Meninggalkan mobil listrik dalam waktu lama tak boleh asal-asalan. Pastikan kondisi garasi ideal dan status baterai berada dalam ambang aman. Perhatikan juga perawatan sistem kelistrikan secara rutin. Dengan langkah preventif ini, mobil listrik bisa tetap aman meski tidak digunakan dalam waktu lama.
More Stories
Jelang Motoprix 2025 Seri 3 Subang, Pertarungan Expert Akbar Abud – Bintang Nur Halif! Hanya Terpaut 5 Poin
Yamaha Enduro Challenge Bakal Garuk Tanah Borneo Akhir Pekan Ini! Seri Kedua YEC 2025 Digelar di Sambas
RCB Flow-Pro, Shock Breaker Kekinian dengan Fitur Adjustable, Bikin Riding Makin Nyaman!