Otoinfo.id – Mantan pembalap MotoGP dan juara dunia Jorge Lorenzo kembali menjadi sorotan usai tampil dalam podcast milik Andrea Migno. Dalam sesi tersebut, Lorenzo tak ragu membuka kenangan masa lalu seputar rivalitas legendaris di MotoGP—terutama dengan Valentino Rossi—dan bagaimana ia memanfaatkan titik lemah Marc Marquez untuk menjemput gelar juara dunia 2025.
Lorenzo menyebutkan bahwa masa-masa itu dipenuhi ketegangan luar biasa. Terlebih ketika ia dan Rossi berada di tim yang sama, Yamaha, dengan motor yang identik dan ambisi yang sama besarnya.
Lorenzo dan Rossi: Sama Kuat, Sama Keras Kepala
“Saat kami masih sama-sama pembalap, ketegangan itu terasa nyata. Kami sama-sama kompetitif, bahkan seperti kandang ayam jago. Sama-sama ingin jadi yang terbaik,” kata Lorenzo, dikutip dari MotoSan via BolaSport.com.
Menurutnya, keduanya adalah pribadi yang keras kepala dan bangga akan kemampuan masing-masing. Siapa pun yang kalah di lintasan dianggap sebagai yang inferior, meski mereka mengendarai motor yang sama dan berasal dari tim yang sama.
“Tak satu pun dari kami mau mengalah. Dan ketika kamu punya dua pembalap dengan ego sebesar itu dalam satu tim, tentu sangat sulit,” tambahnya.
Namun, hubungan keduanya mulai mencair setelah mereka tidak lagi menjadi rekan satu tim dan mengambil jalur karier yang berbeda.
“Ketika dia pindah ke Ducati dan saya pun menyusul ke Ducati, hubungan kami mulai membaik. Semakin jauh posisi kami, semakin hangat hubungan itu.”
Baca Juga: Kenapa Motor MotoGP Tak Pakai Spion? Ini Alasan Mengejutkan di Baliknya!
Persahabatan Setelah Persaingan
Setelah keduanya pensiun dari MotoGP, rivalitas perlahan berubah menjadi saling menghargai. Lorenzo bahkan diundang oleh Rossi untuk menjajal Ranch miliknya di Italia.
“Saya diundang ke Ranch-nya. Mereka bahkan menyediakan motor untuk saya. Meskipun saya belum pernah latihan di trek itu sebelumnya, yang penting kami bersenang-senang. Itu yang utama.”
Meski begitu, Lorenzo menegaskan bahwa ia dan Rossi belum sampai pada tahap bisa disebut “teman dekat”, namun hubungan mereka jauh lebih baik dibandingkan masa aktif balapan.
Lorenzo Manfaatkan Kelemahan Marquez untuk Juara Dunia 2025
Dalam sesi yang sama, Lorenzo juga menyinggung bagaimana ia bisa kembali ke puncak dan menjadi juara dunia MotoGP 2025, meski tak lagi dianggap sebagai favorit utama.
Salah satu kuncinya? Menganalisis kelemahan para rival, terutama Marc Marquez.
“Marc adalah pembalap luar biasa. Tapi bahkan pembalap sekuat dia punya celah. Saat saya melihat pola-pola kesalahannya, saya belajar bagaimana menekan di momen-momen itu,” ungkap Lorenzo.
Dengan pengalaman serta kecerdasan balapnya, Lorenzo mengakui ia lebih bermain taktis dibanding mengandalkan gaya agresif seperti Marquez. Kombinasi konsistensi, membaca lawan, dan pengalaman akhirnya membuatnya kembali meraih gelar dunia yang sempat diragukan banyak orang.
Baca Juga: Fabio Quartararo Curhat Pedih! Motor Yamaha Makin Sulit Dikendalikan di MotoGP 2025 Ceko
Era Legendaris MotoGP: Ketika Lima Raja Berseteru
Lorenzo juga mengenang masa keemasan MotoGP saat lima nama besar mendominasi lintasan: Valentino Rossi, Casey Stoner, Dani Pedrosa, Marc Marquez, dan dirinya sendiri.
“Itu masa yang gila. Siapa pun dari kami bisa menang. Setiap balapan seperti final. Atmosfernya panas tapi luar biasa,” kenang Lorenzo.
Dengan gaya balap dan kepribadian berbeda, kelima pembalap itu menciptakan era paling kompetitif yang pernah disaksikan dalam sejarah MotoGP.
Kini, meski hanya dua dari mereka yang masih aktif di lintasan, pengaruh dari era itu tetap terasa dan menjadi acuan generasi pembalap muda.
More Stories
Jorge Martin Keputusan Bertahan di Aprilia Gegara Bezzecchi! Bukan Karena Hasil Positif Sang Tandem
Pedro Acosta Hancurkan Ekspektasi Marquez di Brno! Kembali Jadi Ancaman Serius MotoGP 2025
Resmi! MotoGP 2026 Hadirkan Sirkuit Baru di Brasil, Mandalika Tetap Jadi Andalan Marc Marquez dkk