Otoinfo.id – Jelang seri terakhir MotoGP, Jorge Martin mengungkapkan pendapat kontroversialnya terkait teknik menikung yang populer di kalangan pembalap MotoGP, yakni leg wave atau turun kaki. Teknik ini pertama kali dipopulerkan oleh legenda MotoGP, Valentino Rossi, dan dianggap memberikan keuntungan dalam hal presisi saat menikung, terutama saat melakukan late braking.
Namun, Martin merasa teknik leg wave ini seharusnya dilarang, terutama setelah insidennya dengan Pecco Bagnaia di sesi sprint race MotoGP Malaysia. Dalam insiden tersebut, Martin hampir melindas kaki Bagnaia yang tengah melakukan teknik leg wave saat mencoba melakukan late braking.
Menurut Martin, teknik leg wave sangat berbahaya tidak hanya bagi pembalap yang melakukannya, tetapi juga bagi pembalap di belakangnya. “Kita harus melarang aksi leg wave tersebut, karena berbahaya,” tegas Martin. “Ini berbahaya bukan cuma buat rider yang melakukannya, tapi juga rider yang ada di belakangnya,” tambahnya.
Martin menjelaskan bahwa ketika dua pembalap sangat dekat di lintasan, sangat sulit untuk menghindari atau mengontrol situasi jika salah satu dari mereka melakukan teknik leg wave. “Karena jika sudah sangat dekat, kita sangat sulit menghindari dan mengontrolnya,” ucap Martin.
Masalah teknik leg wave ini juga bukan pertama kali terjadi. Di kelas Moto2, insiden serupa sudah memakan korban. Pembalap Thailand, Somkiat Chantra, mengalami cedera serius setelah kakinya terlindas saat melakukan leg wave oleh Fermin Aldeguer di seri Moto2 Indonesia. Akibat cedera tersebut, Chantra harus absen dalam dua balapan.
Dengan insiden-insiden yang semakin meningkat, Martin berharap aturan lebih ketat diterapkan untuk melarang teknik leg wave demi keselamatan semua pembalap di lintasan.
More Stories
Anugrah Putra Abadi Siap Tampil Penuh di Kejurprov Banten Seri 1 Serang, Formasinya Top!
CV BMP Setia Support! Beri Hadiah Tambahan Spesial di Manahadap Drag Bike Pemula 2025 Karanganyar
Bersiap! Manahadap Merdeka Drag Bike Pemula 2025 Digelar di Karanganyar Akhir Pekan Ini