Otoinfo – Beberapa merek ternama mobil Jepang seperti Toyota, Mazda, dan Honda kini terancam akibat skandal sertifikasi baru yang mengakibatkan penghentian penjualan beberapa model mobil tersebut. Kantor Toyota Motor Corp digerebek oleh pejabat pemerintah terkait skandal manipulasi data uji keselamatan (4/6/2024).
Akibatnya Saham Honda Motor Co turun 2,4%, sementara Toyota turun 1,1% pada perdagangan pagi di Tokyo, Selasa, setelah terbongkar bahwa mereka memalsukan tes sertifikasi keselamatan. Toyota dilaporkan telah memanipulasi data untuk tiga model: Corolla Fielder, Corolla Axio, dan Yaris Cross, menurut Kementerian Transportasi Jepang pada Senin (3/6/2024).
Skandal ini tidak mengakibatkan penarikan kembali (recall) mobil atau peringatan mengenai keselamatan operasional. “Pelanggan dapat yakin bahwa mobil mereka aman untuk dikendarai, tetapi ada aturan yang harus kita ikuti,” kata Chairman Toyota, Akio Toyoda kepada wartawan, Senin, dikutip Bloomberg. “Kita seharusnya tidak mengabaikan proses penting ini.”
Model Toyota tersebut menyumbang kurang dari 2% dari 11 juta kendaraan yang diproduksi pada tahun lalu. Penghentian pengiriman akan mempengaruhi dua jalur perakitan yang bertanggung jawab atas produksi 130.000 unit per tahun.
Pada 18 Juni mendatang Toyota akan mengadakan pertemuan pemegang saham tahunan, yang mengharuskan Toyoda dan dewan direksi meredakan kekhawatiran tentang kepemimpinan yang mempengaruhi skandal Toyota.
Namun, 2 perusahaan proksi terkemuka mendesak para pemegang saham untuk memberikan suara menentang Toyoda. Dengan alasan kekhawatiran atas keputusan baru-baru ini, skandal, serta masalah tata kelola.
“Skandal ini sangat disesalkan,” kata Ken Saito, Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri, pada konferensi pers di Tokyo, seraya menambahkan bahwa lembaganya sedang menyelidiki dampaknya terhadap pemasok dan akan merespons dengan tepat.
Menurut analis otomotif Bloomberg Intelligence, Tatsuo Yoshida mengungkapkan pengembangan kendaraan saat ini lebih kompleks sehingga produsen mobil berusaha menghindari penambahan staf, yang dapat memaksa mereka beralih dari proses tradisional dan menyebabkan penyimpangan.
Namun, Tatsuo menambahkan bahwa skandal toyota ini berbeda dengan skandal Daihatsu dan dampaknya terhadap perekonomian akan terbatas dan kemungkinan tidak akan meluas lagi. Otoinfo.
More Stories
Arai Agaska Semakin Matang, Podium Kedua di Hungaria Diraih Lewat Duel Ketat Pada Race 2
Heroik! Arai Agaska Podium 1, Indonesia Raya Menggema di Hungaria
Spesifikasi & Warna Baru Honda BeAT 2025, Tampil Makin Keren! Cek Harga Terbarunya di Sini