Otoinfo- Kejuaraan balap lurus garapan Erdeve Racing Indonesia siap digelar pada (1-2/06) di Sirkuit NP. Lanud Gading Wonosari, Gunung Kidul, DIY .
Sajian double track bakal jadi sorotan, kalau tahun lalu (IDC Final 2023) hanya sebatas cek ombak. Musik balap 2024 adalah debut perdana kemasan anyar ini terlaksana.
Tersingkap fakta menarik sebelum ‘gong’Â ditabuh oleh Yudha Prasetya.
Ini terkait gonjang-ganjing segmen matic. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu tubuh Dragbike Nasional sedang demam regulasi, dimana salah satu pemicunya adalah eksistensi kelas matic pada nomor kelas poin.
Disaat ‘sebelah’ kasih redup nomor kelas transmisi otomatis. Erdeve masih percaya dan yakin akan pesona kelas ini.
Itu dibuktikan dengan, masuknya kasta matic pada dua nomor kelas poin, Pro IDC-1 (Seeded) dan Pro IDC-2 (Pemula).
Ngga berhenti sampai disitu bro. Kelas special yakni kelas Wanita juga dikasih hidup.
Bahkan, Yudha Prasetya berani kasih cap kelas poin, berikut hadiahnya yang oke punya.

Tentu sebagai club event harus pikirkan betul, kelestarian Dragbike Nasional. Jadi ngga melulu soal profit hehehe.
Heran ngga heran sih, soalnya president IDC itu juga mantan pembalap. Jadi tahu betul gimana rasanya jika hobby harus terbelenggu dengan regulasi. Salut deh!
‘Ratu Dragbike Indonesia’ Wiwi Mungil yang notabene sudah gantung sepatu, beberapa waktu lalu juga terlihat gaspol di pentas Dragbike Nasional.
Ini adalah Indikasi bahwa, euphoria kelas matic, spesifiknya matic wanita itu masih ada.
Lah, siapa sih pemain nya katanya udah sepi ?. Balik lagi sob semua tergantung wadahnya, kalo wadahnya oke ya pasti rame, pun bakal berkelanjutan dengan lahirnya dragster-dragster anyar.
Dari kacamata penulis masih Dragster wanita yang masih wani tarung. Sebut saja Daffa Della, Chintya TNA, Natasha Audia dan Tia Bocil.
Ditambah lagi dengan risetan anyar dari bengkel specialis matic. Jadi hilang tuh statement matic 200 TU adalah Yamaha Mio, yang time dan risetanya nya udah mentok.
Agus Moon Racing lagi godok basic anyar dengan DNA baru yakni Yamaha Aerox.
Jadi, kalo ada club event yang meng-kebiri kelas matic harusnya pikir dua kali deh. Ini ada bengkel yang mau pusing riset matic, bahkan jatohnya migrasi teknologi hanya untuk salurkan hobby. Opo yo ndak mesakne ? Hehehe. IDC Jos !