Otoinfo – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Indonesia sedang mendorong kolaborasi dengan Kementerian Ekonomi dan Industri Jepang (METI) dalam mengembangkan industri otomotif, khususnya dalam penggunaan Bahan Bakar Nabati (BBN) seperti bioetanol.
Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan netralitas karbon di sektor otomotif. Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk mengurangi emisi karbon.
Upaya tersebut mencakup promosi kendaraan elektrifikasi seperti Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan Battery Electric Vehicle (BEV), serta Fuel-Cell. Selain itu, Indonesia juga tengah mengembangkan kendaraan flexible-fuel yang menggunakan BBN (biofuel) dan gas, serta meningkatkan efisiensi bahan bakar secara umum.
Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, menegaskan bahwa bioetanol menjadi salah satu kekuatan besar Indonesia karena negara ini kaya akan sumber daya alam yang mendukung produksi bioetanol.
Meskipun demikian, belum ada rincian pasti mengenai jumlah sumber daya bioetanol yang dapat diolah di Indonesia. Sementara itu, Direktur Jenderal Sekretariat Menteri Kebijakan Perdagangan (Biro Industri Manufaktur) METI Jepang, mengungkapkan bahwa kerja sama antara Jepang dan Indonesia tidak hanya berfokus pada penurunan emisi, tetapi juga pada penguatan sektor ekspor otomotif.
Salah satu pendekatan yang ditekankan adalah penggunaan bahan bakar bio-fuel untuk mendukung upaya global dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Kolaborasi ini menjadi langkah strategis bagi kedua negara dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global dan memperkuat industri otomotif melalui inovasi teknologi ramah lingkungan.
Dengan demikian, diharapkan dapat tercapai peningkatan signifikan dalam penggunaan bahan bakar alternatif yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Otoinfo