Otoinfo.id -Marc Marquez Benci Sprint Race, Sprint Race resmi menjadi bagian dari kalender MotoGP sejak musim 2023. Diselenggarakan setiap Sabtu di seluruh seri, format ini diadopsi dari Formula One (F1) dengan tujuan menambah daya tarik dan penonton di lintasan. Namun, tidak semua pembalap menyukai ide ini, bahkan Marc Marquez terang-terangan menyebut dirinya membenci Sprint Race.
Marc Marquez benci sprint race, berikut tiga alasan utama kenapa juara dunia delapan kali tersebut tidak menyukai format Sprint Race, meskipun dirinya menjadi salah satu yang paling sukses dalam format ini.
1. Sprint Race MotoGP Tiru F1 Tapi Digelar Lebih Intens
MotoGP mengadopsi Sprint Race dari F1 yang mulai memperkenalkan format serupa sejak 2021. Namun berbeda dari F1 yang hanya menggelarnya di beberapa seri tertentu, MotoGP malah menyelenggarakan Sprint Race di seluruh pekan balapan, setiap Sabtu.
Artinya, para pembalap tidak hanya fokus pada race utama hari Minggu, tapi juga harus maksimal di Sprint Race yang sama-sama kompetitif. Ini membuat jadwal balap jadi lebih padat dan melelahkan, bahkan bagi pembalap sekelas Marquez.
2. Dua Balapan dalam Satu Pekan Sangat Menguras Fisik dan Emosi
Meski Sprint Race hanya terdiri dari setengah jumlah putaran race utama, intensitasnya sangat tinggi. Pembalap dipaksa tampil maksimal dalam waktu singkat, tanpa ruang banyak untuk strategi jangka panjang.
Marc Marquez menyatakan bahwa Sprint Race membuatnya sulit mengontrol emosi. Ia mengaku tidak suka sesi ini meski dirinya mencetak rekor sebagai pembalap pertama yang memenangi lima Sprint Race secara beruntun. “Saya selalu bicara hal yang sama: saya benci Sprint Race karena saya sangat senang tetapi saya ingin mengontrol emosi karena (Minggu) adalah hari terpenting,” kata Marquez dikutip dari Crash, Selasa (29/4/2025).
3. Sprint Race Sering Berbeda Hasil dengan Race Utama
Fenomena lain dari Sprint Race adalah hasil yang tidak selalu mencerminkan performa race utama. Marquez bisa saja menang Sprint Race, tetapi tidak selalu podium di hari Minggu. Sejauh ini, ia hanya menang dalam tiga dari lima race utama MotoGP 2025, meski mendominasi Sprint Race.
Meski demikian, Sprint Race juga terbukti krusial. Jorge Martin, misalnya, menjadi juara dunia MotoGP 2024 berkat konsistensinya dalam Sprint Race.
Baca Juga: Black Drag Bike 2025 Seri Pembuka Siap Digelar di Sirkuit Mijen Semarang, Nih Infonya!
Sprint Race mungkin masih menjadi kontroversi, tapi tidak bisa disangkal bahwa sesi ini telah menambah dinamika baru di MotoGP. Meski banyak pembalap merasa terbebani, mereka juga menyadari pentingnya Sprint Race dalam perburuan gelar juara. Jadi, suka atau tidak, pembalap seperti Marc Marquez tetap harus menghadapi Sprint Race dengan strategi matang.
More Stories
Jorge Lorenzo Kejutkan Ducati: Sarankan Bagnaia Tinggalkan Lenovo Gara-Gara Marquez
Inside Ducati: Stoner & Marc Marquez Kompak Kritik Teknologi Baru, Bagnaia Justru Frustrasi
Espargaro Bersaudara Comeback Bersamaan di MotoGP Hungaria, Duel Seru Menanti