Otoinfo – Mitsubishi Indonesia (MMKSI) telah memulai fase pengiriman model terbaru mereka, Mitsubishi XForce kepada konsumen pada bulan November ini, dengan rencana ambisius untuk mendistribusikan 4.000 unit hingga akhir tahun.
Meskipun minat tinggi dari 16.000 prospek konsumen, tengah muncul isu menarik mengenai kemungkinan kenaikan harga, padahal sejumlah kompetitor sekelas memberikan diskon besar-besaran. Meski demikian, MMKSI secara tegas membantah adanya rencana menaikkan harga dalam waktu dekat, menciptakan ketenangan di antara calon pembeli.
Presiden Direktur PT MMKSI, dalam sebuah konferensi pers di Cikarang, menegaskan, “Sejak awal kami belum meningkatkan harga Mitsubishi XForce. Saat ini, tidak ada rencana konkret untuk menaikkan harga, dan kenaikan harga tahun depan akan tergantung pada kondisi pasar yang dinamis.”
Pada saat kompetitor sekelasnya aktif memberikan diskon untuk meningkatkan daya tarik, MMKSI menjelaskan komitmennya untuk memberikan nilai tambah kepada konsumen XForce. Meskipun isu kenaikan harga masih beredar, pabrikan ini menekankan bahwa saat ini tidak ada rencana untuk menaikkan banderol Mitsubishi XForce, menunjukkan fokus pada keseimbangan antara fitur dan nilai ekonomis.
Berbicara mengenai tren teknologi hybrid, MMKSI mencatat rival sekelasnya telah meluncurkan varian hybrid, sedangkan XForce saat ini hanya memiliki dua varian dengan mesin bensin. Namun, peluang XForce sebagai kendaraan hybrid di pasar Indonesia tampaknya masih akan diuji, mengingat pemerintah lebih fokus pada regulasi kendaraan berbasis baterai (BEV).
Pemerintah saat ini lebih fokus pada kendaraan berbasis baterai (BEV). Sejauh ini, Xpander hybrid akan diluncurkan di Thailand, mengingat kebijakan pajak yang menguntungkan di sana. Kami akan terus memantau kondisi pasar dan bersiap untuk memperkenalkan compact SUV hybrid di masa depan untuk Indonesia, ungkap salah satu perwakilan MMKSI.
Dalam konteks ini, Mitsubishi XForce dan Xpander hybrid diproyeksikan akan berbagi teknologi yang sama, memungkinkan pengembangan yang lebih efisien dan berkelanjutan. Meskipun Xpander hybrid akan menjadi prioritas di Thailand, MMKSI berencana untuk memproduksi XForce hybrid di Indonesia tanpa mengimpor, sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk mendukung industri otomotif lokal dan menjaga harga agar tetap kompetitif.
XForce, yang menggunakan platform dari Xpander, memiliki mesin 4A91 dengan tenaga maksimal 105 PS di 6.000 rpm dan momen puntir puncak 141 Nm pada 4.000 rpm. Jika nantinya kedua model dijadikan hybrid, diperkirakan mereka akan tetap menggunakan platform yang sama dengan mesin 1.5 liter, namun dengan tambahan motor penggerak elektrik dan baterai lithium ion. Antisipasi munculnya XForce hybrid di Thailand pada awal 2024 semakin memperkuat posisi Mitsubishi dalam pasar otomotif yang semakin kompetitif.
Dengan demikian, Mitsubishi tetap konsisten dalam misi mereka untuk menyajikan teknologi hybrid yang canggih dan ramah lingkungan, sambil menjaga kompetitivitas harga di pasar Indonesia. Kesetiaan terhadap integritas merek dan kebutuhan konsumen tetap menjadi fokus utama, tanpa rencana kenaikan harga dalam waktu dekat. Otoinfo.
More Stories
Mengenal Muhammad Rossi, Pembalap Cilik Asal Jogja yang Mulai Bersinar di Kelas MiniGP
Layanan Unggulan Bengkel Arief Motor
Bengkel Arief Motor: Solusi Servis Motor Terpercaya di Merden