Mengapa Honda Brio CBU yang Sudah Tak Diproduksi Masih Jadi Buruan? Simak Alasannya!

Mengapa Honda Brio CBU yang Sudah Tak Diproduksi Masih Jadi Buruan Simak Alasannya

Otoinfo – Honda Brio CBU, dengan mesin bertenaga 1.300 cc, menjadi idola sejak pertama kali muncul di Indonesia pada tahun 2012.

Meski usianya di Tanah Air tidak panjang, namun mobil ini memikat hati penggemar dengan performa dan fiturnya yang mengagumkan.

Sayangnya, produksi Honda Brio CBU resmi dihentikan pada 2013 dan digantikan oleh Honda Brio Satya. Meski demikian, daya tariknya tetap tinggi, terutama karena mobil ini dibekali mesin VTEC SOHC 4 silinder yang kuat dan andal.

Baca Juga:   Terobosan Baru! Yamaha Mio M3 2024: Warna Baru, Harga Terjangkau, dan Performa Irit!

Berbeda dengan Honda Brio Satya 1.200 cc, Brio CBU mengusung mesin 1.300 cc yang mampu menghasilkan tenaga besar, mencapai 98 Ps.

Keunggulan ini membuatnya unggul di kelasnya, terutama ketika bersaing dengan rivalnya, Toyota Agya, yang hanya memiliki kapasitas mesin 1.000 cc dengan tenaga 64 Ps.

Meskipun sudah tidak diproduksi, mobil ini masih dicari banyak konsumen. Harga yang relatif terjangkau, berkisar antara Rp 90 juta hingga Rp 100 juta di pasar mobil bekas, membuatnya tetap menarik perhatian.

Baca Juga:   Honda Moove 110: Eksklusifitas Mewah dengan Harga Terjangkau!

Ketertarikan yang berkelanjutan terhadapmobil ini, kendaraan yang sudah tidak diproduksi lagi, dapat dijelaskan melalui beragam fitur unggulannya yang membuatnya tetap diminati di pasaran.

Saat pertama kali diluncurkan, Brio ini menawarkan kombinasi fitur yang menjadi daya tarik utama bagi para konsumen.

Satu di antara fitur utama yang menjadi daya pikat adalah mesin yang bertenaga. Dibekali dengan mesin berkapasitas 1.300 cc dan teknologi VTEC SOHC 4 silinder, Honda Brio CBU mampu memberikan performa yang tangguh dan responsif.

Baca Juga:   Penawaran Spesial! Temukan SUV Impian Anda dengan Harga Terjangkau: Toyota Rush 2016 TRD Sportivo Tipe Tertinggi

Keunggulan ini membuatnya menjadi pilihan menarik di kelasnya, terutama jika dibandingkan dengan kompetitor sejenis.

Selain mesin yang handal, pilihan transmisi manual dan otomatis turut memberikan fleksibilitas kepada calon konsumen.

Ini menjadi nilai tambah yang signifikan karena dapat disesuaikan dengan preferensi dan gaya mengemudi masing-masing individu.