Menghitung Pajak Tahunan Hyundai Tucson Hybrid di Indonesia

Otoinfo – Hyundai Tucson Hybrid semakin menarik perhatian di pasar Indonesia, bukan hanya karena keunggulannya dalam hal teknologi hybrid dan performa, tetapi juga dari segi biaya kepemilikan. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan oleh calon pemilik adalah pajak tahunan kendaraan, yang merupakan biaya rutin yang harus dikeluarkan oleh setiap pengendara. Lantas, berapa besar pajak tahunan untuk Hyundai Tucson Hybrid di Indonesia?

1. Pajak Tahunan Hyundai Tucson Hybrid

Pajak kendaraan bermotor (PKB) di Indonesia ditentukan berdasarkan beberapa faktor, seperti kapasitas mesin dan jenis kendaraan. Untuk Hyundai Tucson Hybrid, pajak tahunan dihitung berdasarkan kombinasi antara mesin bensin dan motor listrik yang ada pada kendaraan tersebut. Tucson Hybrid yang hadir dengan mesin 1.6 liter turbocharged dan motor listrik menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan emisi yang lebih rendah dibandingkan kendaraan konvensional.

Berdasarkan informasi dari pihak berwenang, pajak tahunan Hyundai Tucson Hybrid di Indonesia berada di kisaran Rp 4.030.000. Pajak ini termasuk pajak kendaraan bermotor (PKB), yang dipengaruhi oleh kapasitas mesin dan status kepemilikan kendaraan.

2. Faktor Penentu Pajak Kendaraan di Indonesia

Pajak kendaraan di Indonesia biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, antara lain:

• Kapasitas Mesin: Semakin besar kapasitas mesin, semakin tinggi pula pajak yang dikenakan. Hyundai Tucson Hybrid yang memiliki mesin 1.6 liter turbocharged tergolong dalam kategori kendaraan dengan kapasitas mesin menengah, yang berpengaruh pada besaran pajaknya.
• Tahun Pembuatan: Tahun pembuatan kendaraan juga memengaruhi besarnya pajak. Kendaraan yang lebih baru umumnya memiliki tarif pajak yang lebih tinggi dibandingkan kendaraan yang lebih lama, meskipun selisihnya tidak terlalu besar.
• Lokasi Registrasi: Besar kecilnya pajak kendaraan juga dapat berbeda-beda di setiap daerah di Indonesia. Setiap provinsi memiliki kebijakan yang sedikit berbeda dalam penetapan tarif pajak kendaraan bermotor.

3. Keuntungan Menggunakan Kendaraan Hybrid

Meskipun pajak tahunan Hyundai Tucson Hybrid sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar bensin konvensional, ada sejumlah keuntungan yang bisa diperoleh pengendara kendaraan hybrid, seperti:

• Efisiensi Bahan Bakar: Kendaraan hybrid seperti Tucson Hybrid menawarkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik. Mesin bensin dan motor listrik bekerja secara bersamaan untuk mengoptimalkan penggunaan bahan bakar, yang pada gilirannya mengurangi biaya operasional kendaraan.
• Insentif Pajak: Beberapa daerah di Indonesia mungkin memberikan insentif pajak bagi pemilik kendaraan ramah lingkungan seperti kendaraan hybrid. Ini bisa mengurangi total biaya kepemilikan jangka panjang.
• Pengurangan Emisi: Sebagai kendaraan hybrid, Hyundai Tucson Hybrid menghasilkan emisi yang lebih rendah dibandingkan kendaraan dengan mesin pembakaran internal biasa. Ini membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, dan bisa menjadi pilihan tepat bagi konsumen yang peduli akan isu-isu lingkungan.

4. Perawatan dan Biaya Lainnya

Selain pajak tahunan, pemilik Hyundai Tucson Hybrid juga perlu mempertimbangkan biaya perawatan kendaraan. Kendaraan hybrid memerlukan perawatan khusus pada sistem baterai dan motor listrik, meskipun biaya perawatan secara keseluruhan cenderung lebih rendah dibandingkan kendaraan berbahan bakar konvensional. Hal ini karena komponen mesin yang lebih sedikit mengalami keausan, seperti penggantian oli mesin yang lebih jarang.

Kesimpulan: Pajak yang Terjangkau untuk Kendaraan Canggih

Meskipun pajak tahunan untuk Hyundai Tucson Hybrid di Indonesia terbilang wajar, sekitar Rp 4.030.000, biaya kepemilikan kendaraan ini bisa lebih terjangkau dalam jangka panjang berkat efisiensi bahan bakar yang lebih baik dan biaya perawatan yang cenderung lebih rendah. Dengan berbagai keuntungan tersebut, Tucson Hybrid menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang menginginkan kendaraan ramah lingkungan dan efisien tanpa harus khawatir soal biaya operasional yang tinggi.

About The Author