Mengintip Teknologi DC Fast Charging GB/T Milik Wuling! Efisiensi Pengisian Daya EV di Indonesia

Otoinfo – Wuling Motors secara resmi telah memperkenalkan fasilitas pengisian daya mobil listrik cepat, atau yang dikenal dengan istilah DC fast charging, di Indonesia. Saat ini, terdapat enam titik DC fast charging milik Wuling yang tersebar di beberapa lokasi strategis di Indonesia.

Kesempatan untuk menjajal salah satu fasilitas pengisian daya cepat ini akhirnya datang kepada kami. Lokasi yang kami kunjungi adalah Wuling Center yang terletak di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Di tempat ini, tersedia berbagai charging bay AC dan satu charging bay DC fast charging yang didedikasikan khusus untuk pengguna mobil listrik Wuling.

Salah satu hal yang menarik perhatian kami adalah perbedaan fisik perangkat DC fast charging milik Wuling dibandingkan dengan perangkat serupa yang biasa ditemukan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PLN. Selain ukurannya yang cukup kompak, perangkat ini dilengkapi dengan dua soket, yaitu satu soket GB/T dan satu soket CCS2. Hal ini berarti hanya ada satu slot yang dapat digunakan untuk pengisian daya cepat mobil listrik Wuling di lokasi ini.

Kami tidak membuang waktu dan segera melakukan pengisian daya pada mobil tes Wuling Cloud EV yang kami bawa, yang pada saat itu memiliki daya baterai sebesar 68 persen. Berdasarkan informasi resmi dari Wuling Indonesia, DC Fast Charging ini mampu mengisi daya Wuling BinguoEV dari 0 hingga 100 persen dalam waktu 30 hingga 35 menit. Meskipun demikian, tidak disebutkan secara rinci berapa besar daya pengisian yang dimiliki oleh perangkat ini.

Saat proses pengisian daya berlangsung, tercatat pada monitor bahwa perangkat ini mengeluarkan daya sebesar 333.9 V dengan 174,2 Ampere. Jika dikonversikan, alat pengisian daya cepat milik Wuling ini memiliki daya sekitar 55 kW. Dari 68 persen hingga penuh 100 persen, waktu yang dibutuhkan adalah sekitar 40 menit. Kami juga mencatat bahwa daya pengisian berangsur-angsur menurun ketika baterai mendekati kapasitas 80 persen. Fenomena ini umum terjadi pada banyak mobil listrik dan bertujuan untuk menjaga kesehatan baterai dalam jangka panjang.