Otoinfo – Suzuki Karimun, mobil LCGC atau Low Cost Green Car adalah salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk mengembangkan kendaraan bermotor hemat bahan bakar dan harga terjangkau. Program ini sudah berjalan selama 10 tahun sejak dicanangkan pada tahun 2013.
Namun, tidak semua merek mobil berhasil bertahan di segmen ini. Ada beberapa mobil yang harus tersingkir karena tidak mampu bersaing dengan pesaingnya.
Apa itu Mobil LCGC?
Mobil LCGC adalah mobil yang memiliki kapasitas mesin 980 cc sampai 1.200 cc dengan konsumsi bahan bakar minimal 20 km per liter. Mobil ini juga harus dijual dengan harga maksimal Rp95 juta berdasarkan lokasi kantor Agen Pemegang Merek (APM).
Mobil LCGC mendapatkan insentif pajak dari pemerintah berupa Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 0% hingga 3%, tergantung pada tahun dan aturan yang berlaku.
Mengapa Mobil LCGC Dicetuskan?
Program mobil LCGC dicetuskan sebagai upaya untuk meningkatkan kemandirian industri otomotif nasional, mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan bakar, dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah yang membutuhkan kendaraan bermotor roda empat yang hemat dan terjangkau.
Siapa Saja Pemain Mobil LCGC di Indonesia?
Sejak program mobil LCGC dimulai, ada beberapa merek mobil yang ikut serta dalam program ini. Beberapa di antaranya adalah Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki, dan Datsun. Mereka menawarkan berbagai model mobil LCGC yang berbeda-beda, mulai dari hatchback, MPV, hingga crossover.
Beberapa contoh mobil LCGC yang populer di Indonesia adalah Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Honda Brio Satya, Suzuki Karimun Wagon R, dan Datsun Go.
Bagaimana Perkembangan Penjualan Mobil LCGC?
Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil LCGC terus meningkat sejak tahun 2013 hingga mencapai puncaknya pada tahun 2017 dengan angka 261.989 unit.
Namun, sejak tahun 2018, penjualan mobil LCGC mulai menurun hingga hanya 152.883 unit pada tahun 2020. Penurunan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti persaingan dengan mobil lain, perubahan selera konsumen, dan dampak pandemi Covid-19.
Siapa Saja yang Tersingkir dari Persaingan Mobil LCGC?
Meskipun mobil LCGC memiliki potensi pasar yang besar, tidak semua merek mobil berhasil bertahan di segmen ini. Ada beberapa mobil yang harus menghentikan produksi atau penjualannya karena tidak mampu bersaing dengan pesaingnya. Beberapa di antaranya adalah Suzuki Karimun dan Datsun Go.
Suzuki Karimun adalah salah satu mobil LCGC pertama yang diluncurkan di Indonesia pada tahun 2013. Mobil ini merupakan versi lokal dari Suzuki Wagon R yang populer di Jepang. Mobil ini menawarkan ruang kabin yang lapang, mesin yang bandel, dan harga yang terjangkau.
Namun, seiring berjalannya waktu, Suzuki Karimun mulai kalah pamor dengan mobil LCGC lain yang lebih modern dan variatif. Penjualan Suzuki Karimun pun terus menurun hingga akhirnya Suzuki memutuskan untuk menghentikan produksi dan penjualannya pada akhir tahun 2021.
Datsun Go adalah mobil LCGC yang diluncurkan oleh Nissan pada tahun 2014. Mobil ini merupakan bagian dari strategi Nissan untuk menghidupkan kembali merek Datsun yang sempat vakum selama beberapa dekade.
Mobil ini menawarkan desain yang sporty, fitur yang lengkap, dan harga yang kompetitif. Namun, Datsun Go juga menghadapi tantangan yang berat dari mobil LCGC lain yang lebih unggul dari segi kualitas, performa, dan purna jual.
Penjualan Datsun Go pun terus merosot hingga akhirnya Nissan mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan operasi Datsun di Indonesia pada Maret 2020.
Apa Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Mobil LCGC?
Program mobil LCGC merupakan salah satu program yang berhasil mengubah peta persaingan industri otomotif di Indonesia. Program ini juga memberikan manfaat bagi masyarakat, pemerintah, dan produsen mobil.
Namun, program ini juga menunjukkan bahwa tidak semua mobil LCGC bisa bertahan di pasar yang dinamis dan kompetitif. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan sebuah mobil LCGC, seperti kualitas produk, strategi pemasaran, inovasi, dan adaptasi.
Dari sini, kita bisa belajar bahwa untuk bisa bersaing di pasar otomotif, sebuah mobil harus mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, serta terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan zaman. Otoinfo