MotoGP: Terkuak, Ini Dia Fungsi Torque Arm Ducati

Otoinfo.id – Ducati kerap berinovasi seputar teknologi. Yang terbaru, saat test Jerez lalu, Ducati menggunakan torque arm pada bagian swingarm. Bahkan sempat dicoba oleh Jack Miller, Danilo Petrucci dan Andrea Dovizioso. Lantas apa sebenarnya fungsi torque arm tersebut?

Jika menilik sejarah, torqu arm sebenarnya bukanlah teknologi baru. Perangkat ini pernah digunakan di balap motor pada akhir 1970 sampai awal 1980. Namun seiring waktu, part tersebut perlahan hilang karena tidak lagi digunakan.

Walaupun dari komentar 3 rider, torque arm masih belum ada efek signifikan. Namun Ducati tetap akan terus mengembangkannya. “Saya yakin aka nada sisi positif dan negative, dan kami akan terus melakukan riset. Kelihatan motor jadi lebih stabil saat melakukan pengereman,” jelas Jack Miller.

Baca Juga:   Honda Vario 160: Skuter Matic Berperforma Tinggi, Idaman Milenial

Untuk menjelaskan perihal torque arm, Peter Bom crew chief yang pernah menangani Danny Kent dan Stefan Bradl memberi analisa tersendiri. “Zaman dulu, para engineer menggunakan konstruksi tersebut (torque arm) ini untuk menghindari roda belakang mantul dan mengentak. Hal itu bisa terjadi kapan saja tanpa perintatan saat rider menggunakan rem belakang di trek lurus (pada kecepatan tinggi),” jelas Peter Bom.

Namun karena teknologi suspense yang perkembangannya begitu cepat, terjadinya gejala mantul dan mengentak pada roda belakang sat pengereman, bisa diredam oleh sok belakang. “Perkembangan sok belakang sangat membantu masalah itu terjadi. Kemajuan development pegas luar sangat membantu mengelimir hal tersebut,” lanjutnya.

Para engineer suspensi, mendesain pegas sok belakang memiliki dimensi lebih kecil untuk menahan beban ketika suspensi depan sudah berada pada ukuran paling pendek.

Baca Juga:   King Battle 2 Stroke Boyolali 2019 : Raih Podium Perdana di GP12, Abimanyu Fermadi Tinggalkan MiniGP?

Tujuannya supaya roda tetap berada di aspal. Akan tetapi, hal itu masih belum cukup untuk mengurangi gejala mantul dan mengentak di roda belakang saat hard braking dengan rem belakang.

Nah, dengan torque arm, saat pengereman, kaliper akan bergerak ke belakang (1). Demikian pula dengan torque arm yang akan mengikuti arah kaliper (2). Pada bagian torque arm yang terhubung kaliper memiliki link. Saat kaliper tertarik kebelakang sekaligus lengan torque arm, maka seketika itu pula menekan ke bawah. (3). Gaya itu pula yang memaksa swingarm tertekan ke bawah (4).

Karena torque arm memiliki link yang terhubung ke sok belakang, saat torque arm tertarik ke belakang dan link pada kaliper menekan ke bawah, maka akan memberikan gaya ungkit pada sok belakang (5). Hal itu membuat distribusi motor tidak sepenuhnya berada dibagian depan. Alhasil distribusi bobot rata saat engine braking, gejala mantul-mantul dan mengentak. pun tereliminir.

Baca Juga:   MotoGP: Ducati Uji Coba Torque Arm

Alhasil, hard braking pada kecepatan tinggi di trek lurus, akan membuat motor lebih stabil. Sehingga ketika memasuki tikungan, motor masih memiliki kecepatan yang cukup tinggi. MT4

Baca Juga : MotoGP: Ducati Uji Coba Torque Arm
Baca Juga : MotoGP: Ini Dia Arti Filosofi Mission Winnow Ducati
Baca Juga : MotoGP: Fairing Ducati Belum Final, Pakai CFD Untuk Analisa Aerodynamic