Otoinfo.id – Hujan deras yang mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Minggu (6/7) hingga Senin (7/7) sore menyebabkan sejumlah ruas jalan terendam banjir. Tak sedikit pengemudi yang nekat menerobos genangan air, padahal risiko yang dihadapi sangat tinggi—mulai dari mogok hingga kerusakan parah pada mesin mobil.
Salah satu ancaman paling serius adalah water hammer, kondisi ketika air masuk ke ruang bakar mesin dan menyebabkan tekanan berlebih yang bisa membuat blok mesin pecah.
Baca Juga: Dua Pacuan F1ZR by DRF, Pastikan Tarung Kelas Supporting Motoprix 2025 Subang
Apa Itu Water Hammer?
Penyebab dan Dampaknya
Menurut penjelasan dari laman resmi Astra Daihatsu, water hammer terjadi ketika air masuk ke ruang bakar, menggantikan peran bahan bakar dalam proses pembakaran. Karena air tidak bisa dikompresi seperti bensin, tekanan tinggi yang tercipta bisa menyebabkan piston bengkok bahkan memecahkan blok mesin.
Kerusakan akibat water hammer tergolong berat dan mahal. Selain itu, bisa menyebabkan kebocoran pada sambungan mesin hingga pembakaran tidak optimal.
“Kami berharap konsumen bisa lebih waspada dan rutin servis kendaraan agar performa tetap optimal,” ujar Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
Tips Aman Melintasi Banjir Agar Mobil Tidak Rusak
Jika kamu terpaksa harus melewati genangan banjir, berikut beberapa tips berkendara yang aman agar mobil tidak mengalami kerusakan parah.
1. Perhatikan Posisi Air Intake
Sebelum menerjang banjir, pastikan ketinggian air tidak melebihi posisi air intake atau saluran udara masuk ke mesin. Jika air mencapai titik ini, risiko masuk ke ruang bakar sangat besar.
2. Gunakan Gigi Rendah
Gunakan gigi satu pada transmisi manual atau posisi L (low) pada transmisi otomatis. Tujuannya agar mobil tetap berjalan stabil dengan putaran mesin tinggi dan kecepatan rendah, serta mencegah air masuk ke knalpot.
3. Melaju Secara Konstan dan Perlahan
Jaga kecepatan tetap stabil agar tidak menimbulkan gelombang air yang bisa mengenai bagian vital mobil. Hindari pula akselerasi mendadak atau pengereman keras karena bisa membuat mobil tidak stabil saat melintas banjir.
4. Matikan Mesin Jika Mobil Mogok
Jika mobil mendadak mogok atau genangan terlalu tinggi (melebihi setengah roda), segera matikan mesin dan evakuasi kendaraan. Memaksakan mesin tetap menyala dalam kondisi ini hanya akan memperbesar risiko water hammer.
5. Keringkan Rem Setelah Melintasi Banjir
Setelah berhasil melewati genangan, berkendaralah dengan kecepatan rendah (sekitar 5 km/jam) dan lakukan pengereman secara perlahan beberapa kali. Ini penting untuk mengeringkan kampas rem dan memastikan sistem pengereman kembali normal.
Jangan Anggap Remeh! Lebih Baik Cegah Daripada Bayar Mahal
Menerobos banjir tanpa persiapan dan pemahaman bisa berujung pada kerusakan mesin yang berat. Biaya perbaikan akibat water hammer bisa mencapai jutaan rupiah. Maka dari itu, selain menerapkan tips di atas, pastikan mobil selalu dalam kondisi prima dengan servis rutin di bengkel resmi.
Baca Juga: Gilbert Giovanni Dikabarkan Siap Unjuk Gigi di Motoprix 2025 Subang
Daripada nekat dan menyesal kemudian, lebih baik waspada dan hindari banjir jika memungkinkan!