

Otoinfo.id-Fakta bila Leon Candra dan Racetech Performance menjadi pilihan beberapa tim dalam dua tahun terakhir ini. Menjadi pilihan artinya mempercayakan sepenuhnya pada Racetech Performance terkait performa kuda pacu. Bahkan diklaim sebagai jalan ‘instan’ menuju podium juara. Dibalik fakta itu, justru muncul tudingan bahwa Racetech dan Leon Candra terlibat race fixing alias pengaturan balap. Apa penjelasan Koh Leon-sapaan akrabnya-atas tudingan ini?



Baca Juga : Final Oneprix 2022: Juara OP1 di Depan Mata, Rere Bakal Main Tenang


Secara khusus, Koh Leon memberikan respon atas tudingan itu saat jumpa portal ini di gelaran seri final ARRC Buriram, Thailand akhir pekan kemarin (19/11). Jadi race fixing yang dimaksud adalah pengaturan untuk menentukan siapa yang menang diantara tim-tim yang dikawal. Ketika semua tim yang dikawal menginkan jadi juara, disitulah muncul kecurigaan ada hal teknis yang bisa diatur oleh tim mekanik.
Baca Juga : Tanpa Tedeng Aling-Aling! Bos Putra Bicara Evaluasi Tim dan Isu Formasi 2023
“Bisa saja dugaan itu muncul, apalagi kalo ada tim yang dikawal tidak juga berkesempatan jadi juara,”ujar salah satu pengamat balap motor tanah air. Logika sederhananya, Racetech punya kepentingan untuk tim-tim tersebeut tetap nyaman dalam kerjasamanya. “Kalo untuk power mesin sendiri sangat mudah untuk mendeteksinya karena kita punya mesin dyno. Jadi sebelum balap kita punya patokan, berapa sih standart base power yang harus mumpuni untuk sama-sama perform,”buka Koh Leon memberikan penjelasan logis.
Baca Juga : Blak-Blakan H. Asep Halim (Gordons Racing): Siapkan M. Alif Adamsyah ZX-6R Eks H. Yudhistira, Ada Apa?
“Kalo untuk sekarang tidak terlalu rumit karena kita punya data, kita bisa tahu apabila mesin udah bagus ada kekurangan dari pembalap bisa dikoreksi. Bukan berarti kita terus mengeluh bahwa skill pembalapnya kurang. Jadi kita coba improve, mungkin dengan balapan 6 seri di seri ke-4 dan 5 pembalap tersebut sudah bisa kembali fight diromobongan depan. Itu dengan catatan latihan lebih ekstra dibanding pembalap tim lain. Jadi race fixing itu tidak ada dan semua sama,”kata Koh Leon yang memang punya komptensi dari keilmuan teknik mesin dari kampus.
Baca Juga : OnePrix 2022: Deal or No Deal! AM Fadly dalam Dilema Tawaran Kontrak 2023
“Semua itu dikomunikasi secara terbuka dengan team owner. Pastinya, setiap tim punya kemampuan finansial masing-masing. Untuk secara mesin harga tidak ada yang beda, tapi kembali lagi kemampuan untuk mengontrak pembalap. Karena harga yang paling menentukan di pembalap, bukan berarti pemabalap yang lebih mahal jadi lebih bagus,”tukasnya. Mantap! Wawan