Otoinfo.id-Race 2 kelas Expert, Lucky Hendriansyah memberi harapan untuk raih podium. Sejak awal lap konstan dibarisan depan bersama duet ASR VMK yakni M. Faerozi dan Hafid PN. Tapi toh harapan itu pun sirna, rider dengan nomor start 12 itu jatuh di last lap, padahal tinggal menyisahkan 6 tikungan lagi. Alhasil, skuad Sulsel RMS ASL MPL Pirelli Racetech RCB Proliner Kayaba tanpa podium pada seri pembuka OnePrix 2023 akhir pekan kemarin (18-19/3). Event garapan OMM (OnePrix Motosport Management) dan IMI itu dihajat di Sentul International Kafrting Circuit (SIKC).
Baca Juga : Tertangkap Kamera! Bos AMRF Hadir di OnePrix Sentul (Seri 1), Ada Misi Apa?
Sejatinya, tim milik H. Rusdi Masse Mappasessu (RMS) itu jadi salah satu skuad unggulan. Selain punya tim utama dengan rider Lucky Hendriansyah dan Herman Bass juga ada tim satelit yakni RMS Sulsel dengan pembalap M. Wildan Rifky. Patut diingat, Lucky Hendriansyah atau akrab disapa Lucky Kadi adalah runner up Expert tahun lalu, Herman Bass yang notabene pembalap senior punya predikat jawara MotoPrix Sulawesi 2022. M. Wildan Rifky atau tenar dengan Wildan Gomma punya pengalaman main di OnePrix.

Baca Juga : Tes ARRC 2023: Skuad LFN HP969RT Potensial, Pembalapnya Buktikan Melawan!
“Sepertinya Lucky kurang berhitung dengan kondisi ban yang mulai habis,padahal jumlah lap lebih bnayak dibanding tahun lalu (24 lap). Podium didepan mata, buyar seketika. Sakitnya masih terasa sampai saat ini. Hehe,”ungkap Andi Ahmad Wijaya Chandra selaku Direktur RMS. Hal serupa juga diungkapkan oleh Ade Taruna sebagai manejer tim. Atas hal ini, Bos RMS memberi catatan,”Itulah balap, semua hal masih bisa terjadi. Paling tidak pembalap sudah menunjukan daya juang ada dibarisan depan, walaupun kenyataannya jatuh di last lap. Masih untung dibanding ada dibarisan belakang, jatuh pula,”ujar Pak Haji-sapaan akrab Bos RMS seperti yang disampaikan direktur tim.

Baca Juga : OnePrix 2023: Bima Aditya Kasih Lawan! Bos ARL: Podium Juara yang Luar Biasa
Pun begitu, bukan tanpa catatan penting. “Pembalap harus cepat nyetel dengan motor dan tim. Aturan tahun ini berbeda dengan tahun lalu, larangan setting sejak 2 minggu sebelumnya memaksa pembalap wajib adaptasi secepat mungkin. Balap ini bukan dengan biaya sedikit, rider harus mengoptimlakan setiap kesempatan. Seri Palangkaraya harus dapat point maksimal untuk tetap bertahan di klasemen atas,”tegas Chandra RMS-sapaan direktur Sang Direktur. Gaspol! Wawan