Otoinfo.id – MotoGP Qatar 2025 jadi mimpi buruk bagi Francesco ‘Pecco’ Bagnaia Murka. Bukannya naik podium, pembalap andalan Ducati itu justru kecewa berat di Sprint Race akibat masalah teknis yang tak biasa—tangki bahan bakar!
Setelah menunjukkan performa solid di sesi latihan hari Jumat, harapan besar muncul. Pecco Bagnaia Murka tampak mampu bersaing di barisan depan, bahkan sejajar dengan Marc Marquez. Tapi semua berubah drastis di hari Sabtu.
Baca Juga:Marquez Bersaudara Kuasai Kualifikasi MotoGP Qatar 2025
Start dari Grid Belakang, Bagnaia Frustrasi
Bagnaia harus memulai sprint dari posisi ke-11 setelah mengalami kecelakaan di sesi kualifikasi. Meski berusaha keras, ia hanya bisa finis di posisi kedelapan, tertinggal lebih dari 10 detik dari Marquez.
Dalam wawancaranya dengan media, Bagnaia menegaskan bahwa bukan kecepatan yang jadi masalah, melainkan performa motor yang berubah drastis akibat tangki bensin khusus untuk sprint.
“Satu-satunya perbedaan adalah tangki bahan bakarnya. Kami perlu sedikit memperbaikinya. Saya harus memperbaikinya,” tegas Bagnaia dengan nada kesal.
Tangki Bensin Bikin Motor Sulit Dikendalikan
Menurut juara dunia MotoGP 2023 itu, tangki yang digunakan di Sprint Race membuat motor Ducati sulit dikendalikan, terutama saat pengereman dan menyalip.
“Saya kesulitan menyalip pembalap lain karena tidak bisa melakukan pengereman agresif. Tangki bahan bakarnya membuat motor terasa berbeda,” lanjutnya.
Masalah ini memang hanya terjadi di sprint. Bagnaia memastikan bahwa saat race utama hari Minggu, performa motornya kembali normal.
Baca Juga: Marc Marquez Dominasi FP2 MotoGP Qatar 2025 di Sirkuit Lusail
Balapan Utama Oke, Tapi Poin Sprint Terbuang
Pecco cukup kesal karena kehilangan poin penting di Sprint Race, apalagi saat ini ia sedang bersaing ketat dengan Marc Marquez dalam perebutan gelar. Sprint buruk ini membuatnya tertinggal 21 poin di klasemen sementara.
“Setidaknya kami dapat dua poin, padahal bisa saja pulang tanpa apa-apa. Tapi jelas, untuk bersaing dengan Marc, hasil seperti ini tidak cukup,” tutupnya.
Dengan jadwal seri balap yang masih panjang, Ducati dan Bagnaia harus segera menemukan solusi agar kejadian seperti ini tidak terulang.