Otoinfo – Honda Brio, sebagai salah satu mobil terlaris di Indonesia, telah berhasil menarik perhatian banyak konsumen dengan desain sporty dan harga yang terjangkau.
Meski demikian, ada beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan agar calon pembeli tidak terkejut setelah memutuskan untuk membeli mobil ini.
Performa Mesin yang Kurang Optimal
Meskipun Honda Brio dilengkapi dengan mesin 1200cc 4 silinder, beberapa pengujian menunjukkan bahwa performanya tidak sebanding dengan ekspektasi.
Dibandingkan dengan pesaing sekelasnya seperti Toyota Agya dan Daihatsu Ayla yang menggunakan mesin 1200cc 3 silinder, Honda Brio justru terlihat lebih lambat dalam akselerasi.
Uji drag race dan pengujian akselerasi 0-100 menunjukkan bahwa Toyota Agya dan Daihatsu Ayla tipe terbaru memiliki performa yang lebih unggul.
Mesin 3 silinder terkenal karena karakter gesit, ringan, dan irit, membuatnya menjadi pilihan yang lebih menguntungkan dalam hal kinerja.
Masalah pada Transmisi CVT
Salah satu kelemahan yang cukup mencolok pada Honda Brio adalah penggunaan transmisi CVT pada varian maticnya.
Banyak pemilik yang melaporkan masalah, seperti putusnya sabuk baja dan kendala lainnya, yang tentu saja dapat menimbulkan biaya perbaikan yang cukup tinggi.
Meskipun transmisi CVT dianggap dapat menghemat bahan bakar, kelebihan tersebut terkadang tidak cukup untuk menutupi kelemahan lainnya.
Selain rentan terhadap kerusakan, transmisi CVT juga dianggap lebih lemot dan kurang tahan daripada transmisi otomatis konvensional.
Mengingat kelemahan-kelemahan tersebut, calon pembeli perlu mempertimbangkan dengan cermat sebelum memutuskan untuk membeli Honda Brio.
Meskipun mobil ini menawarkan desain sporty dan harga yang bersaing, performa mesin yang kurang optimal dan masalah pada transmisi CVT dapat menjadi pertimbangan serius.
Sebelum mengambil keputusan, disarankan untuk melakukan uji coba secara menyeluruh dan mempertimbangkan opsi lain di pasar mobil sejenis. Otoinfo.