Otoinfo – Toyota Mark X, mobil yang awalnya dirancang untuk menjadi taksi premium namun akhirnya malah mendapat sambutan hangat dari pecinta otomotif. Diluncurkan pertama kali pada tahun 2004, mobil ini telah menempuh perjalanan yang menarik dalam pasar otomotif Indonesia.
Meski gagal menjadi pilihan taksi premium, Mobil tersebut
menemukan pangsa pasar baru di kalangan konsumen yang menginginkan sedan mewah. Dengan keunggulan pada mesin 6 silinder dan tenaga yang besar, serta kenyamanan tempat duduk yang luar biasa, Mark X berhasil menarik perhatian banyak orang.
Produksi Toyota Mark X dihentikan pada tahun 2019 setelah berhasil menghasilkan sebanyak 530 ribu unit selama masa produksinya. Meskipun telah dihentikan, harga jual mobil bekas ini masih cukup tinggi, berkisar sekitar Rp 215 juta. Dimensi yang proporsional dengan panjang 4.730 mm, lebar 1.795 mm, dan tinggi 1.435 mm, serta mesin berkapasitas 2.500 cc menjadikan Mark X sebagai pilihan yang menarik bagi pecinta sedan mewah.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa Mobil tersebut juga memiliki kekurangan. Salah satunya adalah ketersediaan spare part yang sulit dan harganya yang cenderung mahal. Meski demikian, hal ini tidak mengurangi daya tarik mobil ini di mata konsumen.
Sebagian pecinta otomotif bahkan menyatakan bahwa pengalaman berkendara dengan Toyota Mark X mirip dengan sensasi berkendara Nissan GTR. Dengan rear-wheel drive (RWD) dan suara mesin yang menggelegar, Mark X memberikan pengalaman berkendara yang memuaskan bagi para penggunanya.
Dengan demikian, meski awalnya gagal menjadi taksi premium, Mobil tersebut berhasil menemukan tempatnya di pasar mobil mewah. Harga yang masih tinggi untuk mobil bekasnya menunjukkan bahwa minat terhadap mobil ini masih kuat di kalangan konsumen. Dengan keunggulan yang dimilikinya, Mark X mampu bersaing dengan mobil-mobil sekelasnya, bahkan dihadapkan dengan Nissan GTR sekalipun.