Otoinfo.id – Menurut Alessio Salucci, atau yang akrab disapa Uccio, Marc Marquez bukanlah rival terberat Valentino Rossi sepanjang karirnya di kelas MotoGP. Sebaliknya, Uccio meyakini bahwa gelar rival terkuat Rossi adalah milik Max Biaggi.
Salah satu alasan utamanya adalah persaingan yang intens antara Rossi dan Biaggi, yang menurutnya jauh lebih mendalam dan penuh tantangan daripada persaingan dengan Marquez. Salucci menganggap bahwa rivalitas Marquez-Rossi lebih sebagai persaingan biasa ketimbang rivalitas sejati.
“Dalam pandangan saya, rivalitas yang paling indah, sehat, dan benar adalah ketika Rossi bersaing dengan Biaggi,” ujar Salucci seperti yang dilansir dari Motosan. Rossi dan Biaggi memang bersaing sengit pada awal 2000-an, di mana Biaggi, sebagai pembalap senior saat itu, merasa tertantang dengan ketatnya persaingan dari Rossi. Di musim MotoGP 2001, Biaggi bahkan harus puas sebagai runner-up karena kalah bersaing dengan Rossi meskipun menyajikan persaingan yang sangat menghibur.
“Persaingan mereka begitu dalam, mengingat keduanya berasal dari kategori yang berbeda. Musim 2001 menjadi salah satu musim paling menarik, penuh dengan ketulusan dan momen lucu. Meskipun begitu, mereka tetap saling menghormati,” tambahnya.
Salucci merasa lega bahwa keduanya, Rossi dan Biaggi, kini telah pensiun dan menikmati masa tua mereka dengan damai. Meskipun ia mengakui bahwa Marquez telah menjadi pesaing yang tangguh bagi Rossi, Marquez tidak memegang gelar rival terbesar bagi Rossi menurut pandangannya.
Sejak Marquez naik ke kelas MotoGP pada 2013, ia berhasil mencegah Rossi untuk meraih gelar juara dunia, menunjukkan bahwa persaingan antara keduanya memang memiliki intensitas yang signifikan. Meski demikian, Uccio percaya bahwa esensi rivalitas yang sesungguhnya lebih ditemukan dalam persaingan antara Rossi dan Biaggi.
Selain dari aspek kompetitif di lintasan, hubungan antara Rossi dan Biaggi juga mencerminkan sikap saling menghormati dan menghargai. Meski sering kali bertarung sengit di atas motor, keduanya tetap menunjukkan bahwa persaingan bisa dijalani dengan sportivitas dan etika yang tinggi.
Ketika melihat kembali sejarah MotoGP, rivalitas antara Rossi dan Biaggi dianggap sebagai salah satu yang paling ikonik dan bersejarah. Itu bukan hanya sekadar pertarungan antarpebalap, tetapi juga sebuah saga yang menghibur para penggemar balap motor di seluruh dunia.
Saat ini, dengan Rossi dan Biaggi telah mengakhiri karir mereka, banyak penggemar balap motor yang merindukan momen-momen epik di mana kedua pembalap ini bersaing ketat untuk mendominasi kejuaraan. Meskipun zaman telah berubah dan generasi baru pembalap telah muncul, pengaruh dan warisan rivalitas Rossi-Biaggi tetap abadi dalam sejarah MotoGP.