Otoinfo.id-Akhir pekan kemarin (17-18/9) memberikan kesan mendalam bagi skuad SRT (Sergio Racing Team) asal Malaka, NTT. Tim milik Sergio Fransisco itu turun di event Kejurda Balap Motor Maluku putaran pertama di Sirkuit Non Permanen Kloser, Maluku Tenggara. Turun di dua kelas yakni Bebek 2T 116 cc dan Bebek 4T 130 cc TU, meraih hasil maksimal dengan membawa dua tropi juara. Mantap!

Baca Juga :Â Optimisme Tinggi Pembalap Binaan Astra Honda Hadapi Asia Talent Cup Twin Ring Motegi
“Kami datang ke Maluku Tenggara atas undangan tim Belttig Racing Team. Puji Tuhan, SRT bisa menunjukan kualitas balap yang baik dan motor yang bagus,”buka Sergio yang setia dikawal oleh mekanik papan atas Ferry GMG itu. Adalah Damar Abi Bolang, pembalap yang jadi andalan SRT dan membalas kepercayaan tim dengan dua podium juara.

Baca Juga :Â Tugu Muda Road Race 2022 (Seri 2): ASRT Jepara Tampil Beda dan Bawa Motor Spek Baru, Andalkan 4 Rider!
Pun begitu, dibalik dua tropi juara yang diraih tersebut, Bios SRT punya pesan penting untuk kemajuan balap motor di NTT (Nusa Tenggara Timur). “Ya, kami ingin balap motor di NTT makin oke dari sisi penyelenggaraan dan bisa belajar dari balap di Maluku Tenggara kemarin,”tegas Bos Sergio yang memang punya misi mulia dengan hadirnya SRT dipentas balap nasional.
Baca Juga :Â Bos Tim Petronas Yamaha SRT Tegaskan Pilih Pembalap Muda
“Pertama soal penggunaan transponder. Itu poin penting dalam sebuah kejuaraan balap, sebagai alat ukur untuk mengukur kemampuan motor dan pembalap. Jadi tidak lagi pakai cara konvensional seperti di NTT. Untuk itu SRT sudah siapkan transponder dan siap bekerjasama dengan promotor balap di NTT,”tegas Sergio yang sukses dijalur bisnis itu.

Baca Juga:Â Penting! Promotor Jelaskan Porsi Hadiah Sesuai Grid Jelang Magetan Pirelli FIM Road Race Championship
“Kedua soal regulasi. Idealnya mengacu pada regulasi yang berlaku nasional, jadi bukan berdasarkan regulasi siapa yang jadi penyelenggara seperti di NTT. Event A pakai regulasi A, event B pakai regulasi B. Misal soal karbuarotor dan knalpot, sering beda-beda,”kata Sergio berapi-api.
Baca Juga :Â Jelang WSBK 2022 Indonesia, MGPA Akan Gandeng Karang Taruna Jadi Voulenteer
“Ketiga tentang safety sirkuit. Harus benar-benar diperhatikan demi keselamatan penonton dan pembalap. Harus memenuhi standart keselamatan yang sudah ditentukan, jangan bertaruh nyawa,”tukas Sergio yang optimis balap motor NTT bisa jadi lebih baik. Semangat! Wawan