Otoinfo – Tak hanya merk kendaraan mobil ternama saja yang tengah menghadapi skandal otomotif baru-baru ini, nama Yamaha pun terseret dan mereka telah konfirmasi mengenai hal ini.
Setelah permintaan dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata (MLIT) Jepang untuk menyelidiki dugaan pelanggaran, Yamaha Motor Co., Ltd. mengakui telah melakukan penyimpangan dalam prosedur pengujian sepeda motor di Jepang.
Yamaha melakukan penyelidikan internal dan melaporkan hasilnya kepada Kementerian pada tanggal 31 Mei. Setelah mereka menerima perintah dari MLIT Jepang untuk menyelidiki kemungkinan adanya penipuan dalam permohonan persetujuan jenis kendaraan.
“Dalam penyelidikan tersebut, ditemukan kasus-kasus yang tidak sesuai dalam dua uji sertifikasi, dan kami telah melaporkan detailnya kepada Kementerian. Kami sangat menyesal dan meminta maaf atas gangguan ini yang dapat merusak kepercayaan pelanggan, mitra bisnis, serta pihak terkait lainnya di sekitar perusahaan kami. Kami juga telah menguji ulang kendaraan yang pengirimannya ditangguhkan serta yang telah dikirim di masa lalu, untuk memastikan tidak ada masalah dalam penggunaan sehari-hari,” tulis Yamaha dalam siaran persnya, seperti dilansir pada Selasa (4/6/2024).
Penyimpangan pertama terjadi pada pengujian kebisingan. Pada pengujian ini, knalpot yang terbuat dari bahan peredam suara glass wool dikondisikan agar berada dalam keadaan normal untuk penggunaan di jalan raya.
Namun, dalam proses pengkondisian tersebut, penanggung jawab uji sertifikasi menggunakan bahan peredam suara glass wool yang tidak sesuai dengan ketentuan karena alat uji meleleh akibat panas.
Penguji sertifikasi salah mengira bahwa mengubah keluaran mesin diperbolehkan selama tidak mempengaruhi daya tahan dan kerusakan bahan glass wool, serta memenuhi kondisi pengujian seperti tekanan gas buang, durasi, dan jumlah siklus pengujian.
“Kami telah menguji ulang semua model kendaraan yang terpengaruh untuk memastikan bahwa semuanya memenuhi standar yang ditetapkan. Kami juga menangguhkan pengiriman produk yang terdampak sementara kami menyerahkan hasil pengujian ulang kepada otoritas yang berwenang dan berkoordinasi dengan mereka untuk mengambil tindakan yang diperlukan,” tambah Yamaha.
Kemudian masalah berikutnya terkait dengan penyimpangan dalam pengujian tekanan suara klakson. Ketika mengajukan permohonan jenis kendaraan, nomor sasis kendaraan yang tidak diuji juga dimasukkan dalam dokumen permohonan karena kesalahpahaman aturan.
“Kami akan mengambil tindakan yang diperlukan setelah berkoordinasi dengan otoritas terkait mengenai produk yang terkena dampak. Kami meyakinkan bahwa tidak ada masalah dalam penggunaan sehari-hari kendaraan yang terdampak,” jelas Yamaha.
Kendaraan yang terdampak oleh penyimpangan ini termasuk Yamaha YZF-R3 dan Yamaha TMAX. Saat ini, belum ada konfirmasi apakah produk Yamaha di Indonesia terdampak oleh skandal ini. Otoinfo.
More Stories
Jorge Martin Bisa Lanjutkan Momentum di MotoGP Catalunya 2025?
Modifikasi Mini JCW Kolaborasi dengan Deus Ex Machina, Dua Mobil Balap Unik Lahir
Mobil Bekas Untuk Keluarga, Daihatsu Sigra 2019-2022 Harganya Mulai Rp 100 Jutaan