Agus menjelaskan bahwa mapping dari Electronic Control Unit (ECU) harus di-adjust, sebuah tantangan yang tidak ditemui pada konversi mobil dengan transmisi manual.
Agus menyampaikan harapannya agar permasalahan teknis ini dapat segera diatasi. Dia mengakui bahwa konversi mobil roda empat memang memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi, terutama terkait dengan aspek keamanan.
Namun, ITB dan TMMIN percaya bahwa setiap tantangan adalah pelajaran berharga yang akan membantu mereka mencapai tingkatan atas dalam memenuhi homologasi kendaraan listrik.
Semoga upaya ITB dan TMMIN dalam menghadapi tantangan konversi mobil Toyota Calya menjadi kendaraan listrik dapat menjadi inspirasi bagi perkembangan teknologi ramah lingkungan di Indonesia. Otoinfo
More Stories
Bupati Supiori Cup Race 2025 Pecahkan Rekor! Bukti Papua Siap Cetak Pembalap Nasional
Louis 900 Jogjakarta, Super Retro Dengan Mesin Gahar Tampil di SDW Seri 2
Tiga Jawara Race 1 NS250 MRS 2025 Seri 2 Pakai Kampas Rem Ulti X, Bukti Kualitas Makin Diakui!