Otoinfo- Dalam edisi spesial sebelumnya (part 1), telah diungkap beberapa fakta dari Mata Panah Cup Race dan UDRM Cup Race. Dalam Part 2 kali ini, reporter Otoinfo Galih Setiadi juga akan menelusuri fakta-fakta menarik dari Sumatera Cup Prix (SCP) dan Casytha Manahadap Road Race. Yuk simak!
Sumatera Cup Prix dan Casytha Manadap Road Race adalah ajang balap level region yang tiap gelaranya selalu dinanti baik itu pecinta ataupun pelaku balap. Tentu stampel cap event bergengsi sudah kuat melekat, jadi jangan heran kalo dua event ini, masuk radar event rujukan para tim balap.
Dibalik suksesnya gelaran Casytha Manadap Road Race, tentu ada EO yang bekerja ekstra back up segala sudut. Yap, Manahadap Management dipercaya oleh Casytha Arriwi Kathmandu selaku inisiator sebagai juru racik event.
Sedangkan Sumatera Cup Prix adalah event hasil kolaborasi antara dua tokoh otomotif tanah Sumatera, yakni Mawan Dragon dan Arissandro. Dimana Mawan Dragon sebagai CEO nya dan Arissandro Management sebagai EO nya
Sederet pembalap top pun kedapatan gaspol pada dua event ini, sebut saja nama seperti Wawan Wello dan juga Alfi Husni.
Nah, kita bakal komparasikan dua event ini sob, untuk sampelnya kita ambil di tahun kemarin (2023).
Sirkuit.
Casytha Manahadap Road Race 2023 tersaji sebanyak lima putaran, dimana semua seri nya dilangsungkan di Sirkuit dadakan alias pasar senggol. Ini berbeda dengan SCP 2023 yang terbungkus lebih proper, tercatat hanya sekali digelar di Sirkuit dadakan (Lanud Sutan Sjahrir), dan 4 seri sisanya full di permanent Sirkuit.


Persaingan.
Soal persaingan bisa dibilang Sumatera Cup Prix lebih wah dibandingkan ‘CMR’ , kok gitu? terkait hal ini penulis lihat dari tim-tim dan pembalap yang berlaga. LFN HP969, ASR VMK, dan GG Galak Galak yang notabene adalah tim papan atas juga kedapatan gaspol di SCP. Mungkin ini imbas positif dari kebijakan penyelenggara ya, terkait kebijakan venue lomba. Sederet nama besar bahkan terhitung rajin nongol di Sumatera Cup Prix, seperti Fahmi Basam, Alfi Husni, Maruli Laden, Riky Ibrahim hingga Aldias Aqsal.
Ini bukan berarti Casytha Manahadap Road Race ngga bergengsi sob. Ternyata, efek dari pemilihan Sirkuit non permanent berimbas pada tensi pertarungan yang lebih dramatis loh, bahkan disini skill dan mental para pembalap benar – benar di uji, karena tingkat crash pasti lebih tinggi.
Penoton.
Menarik nih, baik Sumatera Cup Prix dan Casytha Manahadap Road Race, dua duanya punya massa penggemar yang besar. Tapi, tahu sendiri kan kalian kalo belakangan ini ada fenomena live streaming pada event balap, ya walaupun tingkatan nya bukan Kejurnas, disini ‘SCP’ (243 ribu penoton) lebih unggul dibandingkan ‘CMR’ (44 ribu penonton).
Reward.
Di Final SCP 2023 total ada 210 juta rupiah yang di siapkan penyelenggara untuk hadiah di seri Final. Sedangkan ‘CMR’ pada bab ini lebih menonjol, ini karena peraih JU kelas open mendapatkan 1 unit Mobil Agya.
Media Sosial.
Mungkin satu hal ini diluar aspek balap, tapi jangan salah branding itu penting dalam ke awetan sebuah event. Bahkan cara ini dinilai efektif untuk menggaet mitra kerja (Sponsor).
Ohiya, untuk saat ini ‘CMR’ ada 200 postingan dengan 13 ribu follower intagram, sedangkan Sumatera Cup Prix terpantau ada 1.900 unggahan dan 45.1 ribu follower.
So, gimana menurut kalian?
More Stories
Akbar Abud Bersama SSR Atambua Juara Race 1 Expert Superprix 2025 Tasikmalaya
Kondisi Kurang Fit, HF Rasya Mampu Juara Race 1 MP2 Novice di Super Prix 2025 Tasikmalaya
Wajah Baru MKRT! Hadirkan MX King dan 125Z di Manahadap Wonogiri, Dibackup Dua Mekanik