Tenang, bukan karena benci atau drama, tapi justru karena alasan yang cukup mulia. Bos Putra bilang, “Yang udah main di OP dan MP, ya udah cukup di sana. LFN ini biar jadi wadah buat pembalap lain yang belum dapet kesempatan, bagi – bagi lah biar gak itu – itu saja yang main” Yup, beliau pengin semua pembalap di Indonesia punya panggung, bukan cuma itu – itu aja yang tampil dan ngerajai podium. Ini bukan soal ego, tapi soal pemerataan kesempatan dan rejeki. Karena, let’s be real, banyak banget pembalap yang punya potensi tapi belum dapet tim atau jatah balap.
Dengan kebijakan ini, Gak heran kalau banyak yang dukung, karena kebijakan ini bikin atmosfer kompetisi makin merata dan sehat.
Selain itu, Haji Putra juga kasih klarifikasi soal kenapa LFN 2025 cuma digelar tiga seri aja. Bukan karena ogah ribet, tapi justru karena gak mau bentrok sama event besar lain kayak MRS dan balap Asia. “Kita cari tanggal yang aman, biar pembalap bisa fokus, tim juga bisa atur jadwal tanpa tabrakan,” jelasnya.
Sungguh bijaksana, niatnya bener-bener mikirin pembalap dan industri balap tanah air secara keseluruhan. Jadi, meski terdengar “tegas”, tapi sebenarnya ini bentuk kepedulian demi kemajuan bersama. Salut untuk kepedulian dan perhatian dari Bos Putra untuk kemajuan dunia balap Indonesia.