Otoinfo.id – Fenomena perang harga yang kini ramai di industri otomotif Indonesia tak lepas dari dua faktor besar: melambatnya gairah pasar dan cepatnya siklus inovasi teknologi. PT Chery Sales Indonesia (CSI) menilai situasi ini membuat para pabrikan berlomba menghadirkan produk baru dengan harga lebih terjangkau, guna menarik minat konsumen di tengah persaingan ketat.
Strategi Harga Chery: Tidak Menurunkan Produk yang Sama
Meski harga kompetitor terus ditekan, Rifkie menegaskan bahwa Chery tidak pernah menurunkan harga untuk produk yang sama spesifikasinya. Penyesuaian harga hanya dilakukan pada model baru yang mendapatkan pembaruan signifikan.
Langkah ini menjadi strategi Chery untuk tetap menjaga nilai dan citra produknya di mata konsumen. Dengan kata lain, penurunan harga bukan karena diskon besar-besaran pada stok lama, melainkan hasil optimalisasi pada desain, teknologi, dan efisiensi produksi.
Contoh Kasus: Chery C5 dan E5 Facelift
Pernyataan tersebut dibuktikan melalui peluncuran Chery C5 dan E5 facelift di Indonesia pada 25 Juni 2025. Kedua model ini sebelumnya dikenal sebagai Chery Omoda 5 dan Omoda E5 EV. Menariknya, meski membawa sejumlah ubahan, keduanya justru hadir dengan harga lebih rendah dibanding pendahulunya.
- Chery C5 RZ kini dijual Rp 349,9 juta, turun Rp 59,9 juta dari model sebelumnya.
- Chery C5 Z dibanderol Rp 319,9 juta, lebih murah Rp 89,9 juta.
Strategi ini menunjukkan bahwa Chery tidak sekadar terjebak dalam perang harga, melainkan memanfaatkan efisiensi untuk memberikan value lebih kepada konsumen.
Baca Juga: Suzuki Ertiga Diskon Rp 34 Juta Agustus 2025, Harga Jadi Mulai Rp 230 Jutaan!
Efek Pasar Lesu dan Perkembangan Teknologi
Lesunya pasar otomotif membuat konsumen lebih selektif. Mereka mencari kombinasi terbaik antara harga, fitur, dan teknologi. Di sisi lain, perkembangan teknologi yang cepat memaksa pabrikan melakukan pembaruan model dalam waktu yang lebih singkat.
Bagi Chery, hal ini menjadi peluang. Dengan memadukan inovasi fitur, efisiensi biaya produksi, dan strategi harga kompetitif, mereka bisa bertahan bahkan di tengah pasar yang menurun.
Baca Juga: Body Bongsor, Harga Yamaha Lexi Bekas Mulai Rp 10 Jutaan: Pilihan Irit & Nyaman untuk Harian
Fenomena perang harga otomotif di Indonesia saat ini bukan sekadar soal persaingan harga murah, melainkan bagian dari strategi pabrikan dalam menghadapi pasar lesu dan percepatan inovasi teknologi. Chery menjadi salah satu contoh merek yang mampu memanfaatkan situasi ini dengan cara cerdas: menghadirkan model baru dengan harga lebih rendah tanpa mengorbankan kualitas.
Dengan strategi ini, Chery berpotensi memperkuat posisinya di pasar nasional, sekaligus memberi pilihan menarik bagi konsumen yang menginginkan mobil modern dengan harga rasional.