Otoinfo – Pembalap Ducati Lenovo Team, Enea Bastianini, tengah menghadapi masa depan yang tidak pasti di MotoGP 2025. Ia merasa frustrasi setelah mendengar bahwa bos Ducati membuka peluang bagi pembalap lain untuk menjadi tandem Francesco Bagnaia berdasarkan performa mereka di lintasan.
Finis di Luar Podium
Pada akhir pekan lalu di Sirkuit Le Mans Prancis, Bastianini harus puas finis di luar podium dalam sprint dan balapan MotoGP Prancis 2024. Meski berhasil finis di posisi keempat, hasil ini belum cukup memuaskan hati Bastianini. Terlebih lagi, para rivalnya dari Ducati terus bersaing ketat di depan untuk meraih kemenangan.
Sejak awal balapan, Bastianini sebenarnya cukup percaya diri dengan performanya. Dia terus memberikan tekanan kepada Aleix Espargaro dari Aprilia Racing dalam upayanya untuk masuk ke posisi lima besar.
Namun, nasib buruk menghampiri ketika Bastianini melakukan kesalahan saat berusaha menyalip Espargaro di Tikungan 9. Saat berada di sisi dalam, Bastianini melebar, yang menyebabkan Espargaro ikut keluar dari tikungan.
Akibat insiden tersebut, juara dunia Moto2 2020 ini menerima hukuman long lap penalty yang menjadi awal petaka bagi balapannya. “Saya ingin memperlambat Aleix,” kata Bastianini seperti dilansir dari Corsedimoto. “Saya kehilangan banyak grip pada ban belakang sehingga saya tidak bisa masuk ke tikungan, dan akibatnya Aleix juga tidak bisa melewati tikungan dengan benar.”
Bastianini menjelaskan bahwa dia berbelok dan melambat untuk memastikan tidak mendapatkan keuntungan dari insiden tersebut. Namun, keputusan steward tetap memberinya hukuman. Situasi ini semakin memperumit keadaan Bastianini yang sudah cukup tertekan selama akhir pekan di Le Mans.
Performa Pembalap Ducati
Masa depan Bastianini di tim pabrikan semakin terancam dengan performa gemilang dari dua pembalap tim satelit, Jorge Martin dari Prima Pramac dan Marc Marquez dari Gresini Racing. “Ini sangat membuat frustrasi karena tujuan saya adalah memenangkan balapan hari ini dan saya merasa cukup cepat untuk melakukannya,” tutur Bastianini.
Rasa ketidakpuasan Bastianini bisa dimaklumi, terutama karena dua pembalap yang mengancam posisinya di tim pabrikan Ducati berhasil meraih hasil yang lebih baik. Martin sukses menyapu bersih kemenangan di sprint dan balapan, sementara Marquez selalu finis sebagai runner-up meski start dari posisi ke-13.
Kini, Marquez memiliki poin yang sama dengan Bastianini di klasemen sementara, sedangkan Martin berada di peringkat pertama. Mimpi Bastianini untuk menjadi rival tangguh bagi rekan setimnya, Francesco Bagnaia, semakin sulit tercapai karena kontraknya akan habis pada akhir musim ini. Sebelumnya, Bastianini sempat digadang-gadang akan menjadi ancaman serius bagi Bagnaia dalam mempertahankan posisinya sebagai pembalap nomor satu di Ducati Lenovo Team.
Dengan performa yang belum memuaskan dan tekanan dari para rivalnya, masa depan Bastianini di tim pabrikan Ducati Lenovo Team untuk MotoGP 2025 masih penuh ketidakpastian. Dukungan dan kepercayaan dari tim serta upaya keras dari Bastianini sendiri akan menjadi faktor penentu apakah ia masih akan mengenakan seragam Ducati Lenovo Team di musim depan.
Tantangan dan Peluang Bastianini di Ducati Lenovo Team
Sebagai pembalap yang pernah meraih gelar juara dunia Moto2, Enea Bastianini sebenarnya memiliki potensi besar untuk terus berkembang di kelas utama MotoGP. Namun, performa di lintasan dan hasil balapan akan sangat berpengaruh pada masa depannya bersama Ducati Lenovo Team. Tekanan untuk selalu tampil maksimal dan konsisten menjadi tantangan tersendiri bagi Bastianini.
Persaingan di Ducati Lenovo Team sangat ketat, terutama dengan adanya pembalap-pembalap berbakat di tim satelit yang siap mengambil alih posisi di tim pabrikan. Dalam situasi ini, Bastianini harus bisa membuktikan bahwa dirinya layak dipertahankan oleh Ducati. Kemenangan dan podium menjadi target yang harus dicapai Bastianini untuk mengamankan tempatnya di Ducati Lenovo Team.
Harapan Bastianini untuk Masa Depan
Meski menghadapi banyak tantangan, Bastianini tetap optimis dengan masa depannya. Dia bertekad untuk terus memperbaiki performanya dan menunjukkan kemampuan terbaiknya di setiap balapan. Dukungan dari tim, sponsor, dan para penggemar menjadi motivasi tambahan bagi Bastianini untuk meraih sukses bersama Ducati Lenovo Team.
Di tengah ketidakpastian ini, Bastianini berharap bisa mendapatkan kepercayaan dari tim dan terus berjuang untuk meraih hasil terbaik di setiap seri MotoGP. Masa depan Bastianini di Ducati Lenovo Team mungkin masih abu-abu, namun dengan kerja keras dan determinasi, dia berpeluang besar untuk tetap menjadi bagian dari tim pabrikan Ducati di musim 2025 dan seterusnya. Otoinfo.
More Stories
Akbar Abud Persembahkan Kemenangan Perdana untuk Underbone 112 Garage di Super Prix 2025 Tasikmalaya
Aqsal Ilham ‘M2S Akpol2015 Kate’ Superior! Juara Race 2 Expert Superprix 2025 Tasikmalaya
Top Performa! Jupie 5TP EKDW Naga Hitam Konvert Injeksi Sabet Juara di Manahadap Wonogiri